Sony Music Rilis Buku Mewarnai Bertema Cover Album Musik untuk Memecah Kegabutan

Suatu kali saya diundang ke rumah seorang teman. Saya pun mlaku timik-timik masuk ke dalam. Di dalam rumah saya dibuat kagum ketika melihat isi lemari pajangan yang diletakkan di ruang keluarga.  Dengan penasaran saya lungak-longok, bukannya celamitan hawong keliatan isi lemarinya.  

Lemari itu tak dihuni oleh deretan perhiasan emas berlian atau keramik antik dari dinasti Han melainkan berisi piala.  Ya, piala yang sangat bejibun, sampai tak bisa saya hitung. Ya masa ngitung piala kan lagi pengajian, harus khusuk dong mendengarkan ceramah pak ustdaz, heuheu.

Ternyata deretan piala yang berada dalam lemari itu sebagian besar milik putrinya yang masih duduk di bangku SD.  Piala yang di dapatkan dari berbagai lomba mewarnai itu sungguh mengancam orang-orang  seperti saya yang tak memiliki prestasi. Iyak, putri teman saya itu memang sering sekali memenangkan lomba mewarnai dalam berbagai event kejuaraan.

Nah, dari sinilah saya tahu bahwa mewarnai itu ada les-nya, wahaha kudet. Saya kira mewarnai mah ya mewarnai aja, namanya juga seni jadi ya sesuka hati tapi saya salah karena mewarnai pun ada tehniknya tersendiri.  

Teman saya itu lalu menjelaskan banyak hal tentang mewarnai dan semua printilannya. Dari peralatan yang digunakan baik crayon ataupun cat air beserta harganya yang emejing, tehnik mewarnai yang benar, les mewarnai yang semakin banyak diminati orang tua zaman now, event-event perlombaan yang hampir selalu ada setiap bulannya, sampai hadiah yang dimenangkan oleh putrinya.

Nah untuk hadiah, saya sempet kebagian berupa voucher gratis karaoke-an di salah satu tempat karaoke milik seorang diva tanah air, sing a song mode on.

Kegiatan mewarnai pada anak-anak ternyata memang banyak manfaatnya seperti dapat mengembangkan kemampuan motorik, berekspresi, mengenal perbedaan warna, melatih anak membuat target, dan tentu saja melatih konsentrasi.  

Dan saya baru tahu ada salah seorang guru TK yang langsung menganjurkan kepada orang tua seorang anak untuk mengulang TK-nya padahal usianya sudah cukup masuk ke SD, dikarenakan mewarnainya masih coreng-moreng tak tentu arah, walah.

Sodara-sodara yang budiman, mewarnai itu bukan hanya domainnya anak-anak. Orang dewasa pun dapat melakukan aktivitas ini loh dengan banyak manfaat yang mengiringi.

Ya, mewarnai bagi orang berumur eh dewasa bermanfaat untuk menurunkan kadar stres dan kecemasan karena sifatnya bersenang-senang serta dapat mengaktifkan otak bagian depan yang berperan penting dalam hal ingatan, bahasa, sosial, spontanitas, dan menyelesaikan masalah. Selain itu mewarnai pun dapat mengusir kegabutan.

Iyak, gabut di masa pandemi seperti sekarang ini bagusnya ya diisi dengan hal-hal yang menyenangkan dan bermanfaat seperti halnya mewarnai, bukan begitu? Tapi buku mewarnai banyaknya dimonopoli oleh Naruto dan tokoh-tokoh kartun lainnya. Ya mbok yang rada ndewasa gitu yang setidaknya memiliki hubungan dari hati ke hati dengan calon pewarnanya, eheheh ngarep.