Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Akankah Blur Merilis Album Baru di Tahun 2019 Nanti?

12 November 2018   16:58 Diperbarui: 12 November 2018   22:29 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: consequenceofsound.net

'Parklife' dan 'The Great Escape', dua album mereka yang paling sukses secara komersial tak dinyana menjadi jajaran album yang menggiring Blur menjadi satu dari 4 band Britpop yang paling menonjol di Inggris bersama Oasis, Suede, dan Pulp.

Grup yang telah menelurkan 8 studio album ini tercatat di Guinness World Record sebagai band yang paling banyak menerima piala di ajang Brit Award selama kurun waktu satu tahun.

Album 'Parklife' dihiasi beberapa nomor yang enak didengar seperti End of Century, This Is A Low, Girls and Boys, Parklife, dan tentu saja nomor favorit saya yang berisi beberapa baris kalimat berbahasa Perancis yang di dendangkan oleh Ltitia Sadier pendiri Stereolab, yang bertajuk To The End.

Nah, pada tahun 1995, Blur merilis album keempat mereka yang berjudul 'The Great Escape'. Di tahun inilah pertempuran antara dua band Britpop besar mulai mengacak-acak hati para penggemar dari dua band yang bersangkutan.

Single Country House menghajar Roll With It milik Oasis yang rilisnya bebarengan, namun tak lama kemudian giliran Oasis yang meluluhlantakan Blur dengan keluarnya album '(What's the Story) Morning Glory?' Yang di dalamnya terdapat nomor Wonderwall yang sungguh aduhai. Namun hal tersebut sama sekali tidak berpengaruh kepada saya, karena saya tetap mendengarkan Charmless Man, Country House, Stereotypes, The Universal, dan Entertain Me bukan Don't Look Back In Anger, Some Might Say,dan Champange Supernova. 

Dua tahun berselang, band yang bernaung di perusahaan rekaman bernama Foods Records ini kembali merilis album dengan judul yang sama dengan nama bandnya yaitu 'Blur'.

Salah satu lagu di album ini yang mendapatkan kesusesan tak terduga di Amerika adalah Song 2. Dengan suara gitar yang keras dan lirik yang tersamar, Song 2 digadang-gadang menjadi lagu yang mengolok-olok musik grunge yang kala itu tengah populer di Amerika.

Selain Song 2, Beetlebum, dan On Your Own adalah dua nomor yang menjadi jagoan di album yang memiliki 14 tracks ini. Di tahun inilah Graham Coxon mulai tidak nyaman berada di grupnya dan kerap menuduh teman-temannya dengan hal-hal buruk.

Di album mereka selanjutnya yang bertajuk '13' sang gitaris, Graham Coxon mulai menampakan gelagat tak sedap dengan mencurigai industri musik yang selama ini telah mempopulerkan namanya.

Hal ini berimbas kepada keengannya untuk menampakkan diri di video musik yang mereka buat. Alih alih menampakkan senyum manisnya, pria yang telah merilis 8 album solo ini malah bersembunyi di balik kardus susu.

Warna musik di album yang rilis tahun 1999 ini di dominasi oleh musik eksperimental, psikadelik, dan elektronik dengan lirik yang ditulis oleh Albarn berdasarkan kehidupan pribadinya. Tembang-tembang yang paling menonjol di album yang cover-nya berupa lukisan cat minyak hasil sapuan tangan kreatif Coxon ini adalah Coffee and TV, No Distance Left To Run, dan Tender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun