Kemarin ini saya sempat terbengong-bengong bagai sapi ompong ketika melihat anak tetangga yang berusia sekitar 9 tahunan bermain dandan-dandanan dengan temannya.
Bibir merah menyala, kelopak mata berpulas warna biru PERSIB, semburat blush on pink mewarnai pipi-pipi tembam mereka dan tak ketinggalan kuku pun dikuteks dengan warna ungu mengkilat. Â
Apesnya semua perlengkapan make-up yang mereka pakai untuk bermain adalah milik ibunya, ya perlengkapan make up orisinil yang dibeli dengan uang bukan daun.
Beda dengan zaman dulu, saat kecil saya tidak mengenal permainan dandan-dandanan seperti itu paling banter hanya mewarnai kuku, itu pun dilakukan secara alami menggunakan tumbuhan bernama pacar air yang memiliki nama latin Impatiens balsamina Linn.
Cara membuatnya pun mudah yaitu dengan menumbuk beberapa lembar daun pacar air ditambah sejumput kapur. Â
Beberapa teman ada yang menambahkan semut kedalamnya, Â mereka berkeyakinan bahwa pengorbanan sang semut yang sangat berarti bagi dunia kecantikan itu akan memberi efek warna yang sempurna.
Hal tersebut belum dipastikan keabsahannya namun yang pasti melanggar hak asasi hewan yang bersangkutan dan bila ketahuan PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) pasti bakal dilabrak sampai mangkrak, proyek Hambalang kalik mangkrak, weah.
Nah, Â setelah daun-daun tersebut ditumbuk sampai halus barulah ditempelkan ke permukaan kuku sampai mengering. Â Setelah mengering, baru dilepaskan.
Pewarnaan kuku alami lainnya adalah menggunakan henna. Henna adalah tumbuhan perdu yang hidup di Asia Barat Daya dan Afrika Timur Laut. Â Dan sama halnya dengan pacar air, henna yang bernama latin Lawsonia inermis LÂ ini adalah pewarna alami yang selain dapat mewarnai kuku juga dapat menjadi pewarna rambut.
Dulu kuteks dibuat dari lilin lebah, putih telur, gelatin, pewarna sayur, dan getah Arab. Dari zaman ke zaman bahan kuteks pun mengalami pembaharuan, dan kini kuteks di dominasi oleh bahan polimer organik dengan berbagai campuran zat aditif.
Seiring dengan berkembangnya bahan serta warna-warna kuteks, berkembang pula seni merias kuku yang kerap disebut nail art.Â