Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bernostalgia bersama Tembang Hits Europe

30 April 2018   17:31 Diperbarui: 30 April 2018   19:06 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : blabbermouth

Mendengarkan lagu-lagu rock era 70 sampai 80-an itu merupakan sebuah kesenangan tersendiri. Memang agak sedikit pusing melihat dandanan mereka yang awig-awigan, namun tak membuat nomor-nomor yang mereka bawakan menjadi memusingkan pula. Beberapa band yang kerap disebut-sebut bergenre hairy metal ini memiliki kelebihan tersendiri, baik secara melodi, vokal maupun lirik. 

Saya adalah penyuka nomor-nomor dari Bon Jovi, Skidrow, Bad Company, Dokken, Guns 'n Roses, Steelheart, Deff Lepard, Journey, Aerosmith, Foreigner, Van Halen, Glass Tiger, REO Speedwagon, Boston, Rainbow, Poison, dan tentu saja Europe.  Nomor-nomor jadul mereka selalu membuat rindu.  Nah, karena kerinduan yang lumayan mendayu-dayu maka hari ini saya ingin berbagi ingatan akan tiga lagu hits salah satu band yang masih eksis hingga kini yaitu Europe.

Bila mendengar nama Europe, pasti pikiran para penyuka musik rock akan langsung melayang kepada lagu mereka yang sangat fenomenal yaitu "The Final Countdown". Lagu dengani riff  keyboard yang ikonik ini membuat band asal Swedia itu dapat dicari dimanapun, baik di toko-toko CD ternama sampai ke lapak-lapak DVD kaki lima.Lirik lagu ini berkisah tentang perjalanan dari bumi menuju ke Venus. Mau ngapain coba mereka ke Venus? Eh ternyata mau migrasi, karena bumi telah di bumi hanguskan oleh entah siapa, bisa jadi oleh Thanos heuheu. 

Kabarnya Joey Tempest, sang vokalis, telah menciptakan riff yang fenomenal itu lima tahun sebelum lagu itu direkam, waah hebat ya sampai memakan waktu satu repelita.  Lagu yang menurut Tempest terinspirasi dari nomor milik David Bowie "Space Oddity" ini menjadi  lagu kebangsaan bagi  banyak orang dan kerap diputar dalam banyak acara dari ajang formula one, basket, sepakbola sampai olahraganya Rocky Balboa, tinju.


Di album The Final Countdown yang rilis tahun 1986 itu terdapat pula lagu balad yang berjudul "Carrie".  Lagu ini di tulis oleh Joey Tempest dan keyboardis Mic Michaeli.  Mengapa harus nama Carrie yang mereka pakai? Ya soalnya kalau Helly nanti jadi guk...guk...guk.
Prisoners in Paradise menjadi lagu ketiga yang kerap saya dengarkan.  Nomor yang berada dalam album dengan titel yang sama ini langsung nyangkut di telinga sejak pertama kali mendengarnya.  Terkadang  apa yang kita inginkan bukanlah  apa yang kita butuhkan, begitu kira-kira inti dari lagu yang rilis pada tahun 1991 silam ini.  Album kelima Europe yang berisi nomor ini tidak lah meledak seperti dua album mereka sebelumnya.  Ya, maklum lah ya tahun 90-an, musik mereka sedikit terlibas oleh genre musik yang sedang hangat-hangatnya, yaitu grunge.
Pada tahun 2017 lalu, band yang beranggotakan Joey Tempest, John Norum, John Levn, Mic Michaeli, dan Ian Haugland ini merilis album teranyar mereka yang berjudul  "Walk The Earth".  Album yang direkam di Abbey Road Studios itu terdiri dari 10 tracks.  Hebat ya, di usia yang rata-rata telah memasuki setengah abad itu, mereka masih dapat menciptakan musik yang rwwwaarr, galak.

Sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun