Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Penghujung Senja (32)

27 September 2017   16:48 Diperbarui: 7 Mei 2021   06:31 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : dreamstime

Rein bangun lalu mengucek matanya. Sakit kepalanya berangsur hilang.  Jam dinding telah menunjukkan angka 6.30. Ia bergegas memakai sneakersnya dan mulai mencari Umam.  Orang yang ia cari tengah menonton televisi hitam putih legendaris seantero kosan milik Redi.

"Sudah baikan?" Umam bertanya dengan raut wajah datar.Rein mengangguk. "Aku pulang ya makasih."

"Gak nginep aja di Mayang?  Lea?"

Rein menggeleng.

"Aku antar ke depan." Umam beranjak dari duduknya mematikan televisi yang memiliki kaki itu dan menghampiri gadis yang tengah sibuk membenahi tali sneakersnya.

"Makan dulu yuk, kamu kan belum makan."

"Gak ah takut kelamaan, nanti gak ada angkot." Tolak Rein.

"Sebentar aja, nanti aku antar deh sampai rumah ... yang mana itu gak mungkin."

Rein cemberut, Umam tertawa.

"Yuk ah ke mas Nano." Ajak Umam setengah memaksa, Rein pun mengangguk setuju.

Mereka duduk dipojokkan menikmati hidangan di piring masing-masing, Rein merasa ada yang memperhatikannya. Ia menoleh, ada Nara di sana. Nara tersenyum kepadanya yang ia balas dengan senyuman samar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun