KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2
Pembelajaran social emosional merupakan pembelajaran kolaboratif yang melibatkan seluruh pihak terkait yang bertujuan melatih kemampuan peserta didik agar dapat memahami ,mengolah, dan mengekspresikan aspek social dan emosional agar sukses melakukan berbagai macam aktifitas hidup seperti belajar, membangun hubungan, menyelesaikan masalah sehari hari dan beradaptasi terhadap berbagai macam tuntutanperubahan dan perkembangan ( Elias,M.J.,Zins,J.E .,Weissberg, R.P.,Frey,.K.S,Greenberg,M.T.,Haynes,N.M.,Kessler,.R.,Schwab-Stone ,M.E.,&Shriver, T.P.( 1997 ).Promoting socialand emotional learning : Guidelines for educators . ASCD )
Pembelajaran social emosional ini sebenarnya tidak hanya di butuhkan untuk murid saja ,tapi seluruh warga sekolah baik kepala sekolah dan guru. Nilai dan peran guru ( modul cgp 1.2 ) sangat di pengaruhi oleh PSE ini , contohnya pada salah satu nilai guru penggerak yaitu berpihak pada murid , maka Guru harus mempunyai kemampuan PSE yang baik untuk dapat memahami karakteristik dan kebutuhan belajar murid yang berbeda ( pembelajaran berdifernsiasi ,modul 2.1 ) sehingga dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi semua murid agar tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai . Peran guru penggerak sebagai pendorong kolaborasi bagi guru juga membutuhkan kemampuan PSE yang baik agar dapat merangkul semua rekan kerja untuk mau berkolaborasi Bersama untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan Bersama.
Pembelajaran sosial emosional ini dimulai dari proses Mindfullness yaitu proses menyadari sepenuhnya tentang apa yang dirasakan sehingga dapat memberikan respon yang tepat terhadap masalah yang terjadi. Keterampilan selanjutnya dalam menguasai 5 kompetensi  sosial emosional yaitu
1. Kesadaran diri
2. Pengelolaan diri
3. Kesadaran sosial
4. Keterampilan sosial / kemampuan berelasi.( relisiensi )
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
Apabila guru / siswa sudah melakukan proses mindfullness dan menguasai 5 keterampilan sosial emosional di atas maka akan tercapailah kondisi wellbeing yaitu kondisi dimana individu dapat memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri yang tidak mengganggu kepentingan orang lain sehingga terciptalah lingkungan yang baik ,serta memiliki tujuan dan selalu berusaha membuat dirinya bermakna dan selalu ingin merasa berkembang.
Kaitan modul 2.2. dengan filosofi KHD ( modul cgp 1.1 )