Mohon tunggu...
Ika Nurindah Perwitasari
Ika Nurindah Perwitasari Mohon Tunggu... -

♥ family. ♥ food. ♥ music. ♥ shopping. ♥ hang out. ♥ travelling. here i am. no matter what.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Teman Baru dari Timor Leste

27 Oktober 2011   16:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:25 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_144327" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

27 Oct

Kamis, 27 Okober 2011. Tepatnya pukul 08.50 WIB. Kuliah Kecerdasan Buatan. Saat itu aku sedang duduk di kursi di depan ruang 5.2.6 Amikom. “Ini bener mata kuliah Kecerdasan Buatan bu Ema kan?” tanya seorang wanita yang tengah duduk di sampingku. “Iya. Bener.” jawabku singkat sembari tersenyum padanya. Dia berperawakan cukup gemuk. Kulit cukup hitam –seperti kulit orang Indonesia yang berada di daerah timur . Rambutnya ikal. Memakai pakaian berwarna kuning dan membawa tas wanita berwara coklat. Ramah. Ia menanyakan tentang tugas apa saja yang diberikan bu Ema karena kuliah sebelumnya, dia tidak berangkat. Tak tau karena alasan apa dia tidak berangkat. “Namamu siapa? Aku Uche,” lanjutnya sembari menjulurkan tangannya untuk bersalaman. “Aku Ika,” jawabku sambil membalas salamnya dan tersenyum. “Kamu angkatan berapa?” tanyanya lagi. “Angkatan 2009,” jawabku. Kami pun bercengkerama lebih jauh. Dia berasal dari Timor Leste. Selain itu, dia juga menceritakan bahwa dia habis cuti kuliah. Ku kira dia hanya cuti satu atau dua semester. Ternyata tidak. Dia cuti selama tiga tahun. Woah! Waktu yang bisa dibilang tidak singkat untuk cuti kuliah. Haha. Aku pun menjadi tertarik untuk bertanya lebih jauh lagi tentangnya. Ya, walaupun masih baru berkenalan. Tak apa lah. Berikut percakapan kami berdua. Silakan disimak. ^^ Lho, kok lama sekali cutinya? Sampai tiga tahun. (tanyaku sedikit kaget) Iya. Cuti menikah. Berarti sudah punya anak? Umur berapa? Sudah. Sekarang umur dua tahun. (tersenyum) Ah, ia sudah punya anak. Ingin sekali melihat anaknya. Pasti lucu! Aku pun menanyakan tentang keberadaan anaknya itu. Ya sapa tau dia membawa anaknya kemari. Haha.Dia bilang kalau anaknya ditinggal di Timor Leste bersama neneknya. Karena neneknya memang suka dengan anak-anak. Suaminya sekarang juga sedang menempuh masa kuliah di Akprind Yogyakarta. Banyakkah orang Timor Leste yang menempuh pendidikan di Indonesia? Memang di sana pendidikannya masih kurang kah? Banyak. Ada yang di Surabaya, Malang, Yogyakarta, Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Pedidikan di Timor Leste sekarang sudah baik, namun di sana menggunakan bahasa Portugis, jadi membuat kami kesulitan dalam berkomunikasi. Kan kami sudah terbiasa dengan bahasa Indonesia. Kalau besok kerja di sana, aku harus kursus bahasa Portugis dulu. (tersenyum) Oh. Trus kalau mudik gitu habis biaya berapa? Kan jauh tuh dari Yogyakarta ke Timor Leste. (tanyaku dengan sedikit tertawa) Iya. Mahal sekali! Kalau pakai pesawat, sekali berangkat habis 3 juta. Kalau pas lebaran, bisa jauh lebih mahal lagi. (tersenyum) Kenapa kok gak pakai kapal saja? Mesti gara-gara lama nyampenya. Kalau pakai kapal kira-kira baru sampai di tempat sekitar seminggu kan? Iya. Lama kalau pakai kapal. Ya walaupun lebih murah. Kalau pakai pesawat kan cuma butuh dua jam. Kalau pakai kapal bisa seminggu. Biasanya aku transit ke Bali dulu, baru lanjut ke Timor Leste. Wah, ribet juga yah? Harus transit dulu. Kadang pakai pesawat yang transit di Kupang. Habis itu, pakai bus atau mobil menuju Timor Leste. Supaya hemat biaya. (tertawa kecil) Lebih mahal biaya pendidikan di Timor Leste atau Indonesia? Jelas lebih mahal di Timor Leste. Soalnya di sana mata uangnya USD. Oh. Begitu yah. Kalau di Rupiah-in kan jadi banyak. (tertawa) Haha. Saya lebih suka kalau kurs dolar naik. Kalau saya malah lebih suka kalau kurs dolar turun. Biar kalau import barang, jadi lebih murah. Haha. Wah, kebalikan yah. (ikut tertawa) Tak terasa, sudah setengah jam kita berbincang. Dan pada akhirnya, satpam memberitahukan bahwa kelas bu Ema hari ini kosong. KOSONG! Lagi dan lagi. KOSONG! Akhirnya kita bertukar nomor handphone. Tak lama kemudian, kita berpisah. Melanjutkan kegiatan masing-masing. Sungguh senangnya hari ini. Mendapat teman baru. Teman dari Timor Leste. ^^

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun