Libur-libur kok belajar!
Mungkin begitu kali ya komentarnya saat ada orang yang tahu kalau saya meminta anak tetap belajar di waktu liburan sekolah.
Tapi tentunya, saya nggak akan mengajak anak untuk belajar seperti saat hari masuk sekolah kok. Belajar saat liburan ini saya terapkan karena melihat hasil portofolio yang dibagikan pihak sekolah saat penerimaan raport beberapa waktu lalu.Â
Ya, bukan raport yang saya soroti. Tapi justru portofolio atau hasil ulangan dan ujian anak saat di sekolah. Saya amati, ada beberapa hal yang memang harus lebih diasah oleh anak sulung saya tersebut.
Beberapa hal yang jadi konsentrasi saya di antaranya adalah kemampuan literasi dan ketelitian, kecepatan, serta ketepatan.Â
Untuk kemampuan literasi, saya lihat anak saya sering menjawab salah pertanyaan, yang jika saya lebih terangkan maksud pertanyaannya, sebetulnya dia paham dan tahu jawabannya.
Sedangkan untuk ketelitian, ini berkaitan dengan hobinya yang suka dengan kecepatan, namun akhirnya sering berbanding terbalik ketepatan. Sejak kecil, sulung saya ini memang suka sekali mengerjakan apa-apa dengan cepat. Bahkan lebih kesannya terburu-buru.
Saat ujian, ia pernah kelepasan mengaku kalau senang bisa menyelesaikan soal dengan cepat dan bisa mengisi sisa waktu dengan menggambar. Padahal berkali-kali saya memintanya untuk teliti usai mengerjakan soal.Â
Hasilnya, banyak soal yang dijawab dengan tidak tepat. Akibatnya, nilainya pun tidak sempurna.
Karena itu, liburan kali ini saya menggunakan manfaat internet untuk mengisi waktu liburan anak dengan belajar. Sudah jadi rahasia umum, kalau banyak media belajar mengasyikkan yang bisa didapat di internet.