Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Fakta tentang Atmaji Sapto Anggoro menjadi Pengusaha Media

21 April 2017   19:50 Diperbarui: 22 April 2017   08:00 6633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atmaji Sapto Anggoro. (*Foto: istimewa)

Menjadi pengusaha media sepertinya merupakan hal yang menarik untuk dilirik.

Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi saat ini yang banyak digerakkan lewat media sosial, membuat media informasi menjadi peluang yang menjanjikan jika ditekuni secara serius.

Jika pernah tahu media tirto.id atau merdeka.com yang terkadang sering di-reshare oleh para netizen, ada nama Atmaji Sapto Anggoro atau Sapto sebagai sosok yang berperan di belakangnya.

Perjalanan pria kelahiran Jombang pada tanggal 4 Oktober 1966 tersebut di bisnis media sendiri sudah dimuai sejak tahun 80-an.

Ada beberapa hal positif yang bisa kita pelajari dari sosok Sapto dalam perannya sebagai pengusaha media.

1. Memulai kerja keras sejak masa kuliah

Sebetulnya tujuan Sapto selepas SMA di tahun 1984 adalah masuk Akpol. Akan tetapi karena tidak diterima, ia lalu sekolah wartawan di Stikosa-AWS Surabaya.

Sembari sekolah, di tahun 1986, Sapto menjadi tukang cuci cetak foto BW ukuran besar khusus untuk foto ‘almarhum’ yang usahanya berada di pinggir jalan.

2. Melihat sesuatu secara visioner

Di tahun 1987, muncul teknologi baru dalam bidang cuci cetak foto yang cukup satu jam saja pengerjaannya.

Hal ini membuat Sapto berpikir ulang. Dalam benaknya, pekerjaannya saat itu tidak menjanjikan karena bisa tergerus zaman kemajuan teknologi mesin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun