Mohon tunggu...
Ika Kumala Dewi
Ika Kumala Dewi Mohon Tunggu... Freelancer - IT student in Darul Ulum University, Jombang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

1 th Writter & Website Administrator at Okebis.com. || 2 th Manager Marketing at Al Azhar Arabic and English Academy. || 3 th Freelancer Website Developer, IT Education, & System Analyst at Himma Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi Memaksa Pelajar untuk Sadar Teknologi

24 September 2020   09:43 Diperbarui: 24 September 2020   09:53 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus covid-19 masih menjadi sosok menyeramkan bagi banyak orang. Kasus pandemi ini telah mencapai angka yang fantastis, setiap harinya semakin banyak kasus yang bertambah. Hal ini membuat pemerintah memberikan himbauan untuk di rumah saja tanpa keluar rumah kecuali kebutuhan mendesak. 

Untuk mencegah pertemuan tatap muka dan kegiatan sejenisnya, pemerintah memberikan keputusan berupa penutupan sementara instansi pendidikan baik  formal maupun non formal guna menanggulangi penyebaran virus corona di kalangan pelajar. Api pasti menimbulkan asab, ada sebab ada akibat. 

Akhirnya para pelajar terpaksa untuk melakukan proses belajar jarak jauh yaitu dengan memanfatkan teknologi digital. Saat ini edukasi digital menjadi solusi terbaik yang bisa di ambil mengingat bahaya virus di tempat umum dan hak belajar para pelajar yang harus dipenuhi untuk membentuk generasi bangsa yang berwawasan dan berkompeten.

Meski demikian masih banyak pelajar yang merasa kesulitan dalam beradaptasi dengan dunia digital. Bahkan banyak dari mereka yang tidak memiliki smartphone untuk kebutuhan belajar di kelas online sekolah mereka. Lantas bagaimana mereka bisa mengikuti pelajaran apabila para pelajar tersebut tidak memiliki akses ke ruang pembelajaran itu?. 

Sekarang masalah seperti ini menjadi keluhan besar bagi mereka para pelajar yang memiliki ekonomi menengah kebawah. Bagi mereka, smartphone adalah barang mewah dan termasuk dalam kebutuhan tersier. Oleh karena itulah banyak pelajar yang tertinggal materi lantaran permasalahan ini. Selain itu, keperluan kuota internet menjadi salah satu masalah bagi para pelajar dengan tingkat perekonomian yang minim. Hal ini karena kebutuhan paket internet rutin di bayarkan setiap bulan.


Solusi demi solusi berusaha digencarkan oleh pemerintah, namun masih banyak kendala yang membuat para pelajar tidak mendapatkan hak belajarnya. Entah karena perekonomian keluarga, maupun karena kurangnya daya pemahaman siswa pada suatu materi pembelajaran yang di ajarkan secara online tanpa melalui proses belajar tatap muka. Untuk mengatasi hal ini disarankan untuk mengambil kelas online tambahan dengan mengusung tutor yang profesional sebagai penanggungjawab nya. 

Dewasa ini, pandemi telah memaksa pelajat untuk sadar teknologi. Tentu hal ini menjadi peluang besar bagi lembaga kursus atau bimbingan belajar online untuk unjuk kebolehan. Maka tak perlu khawatir dalam mencari kelas online tambahan karena banyaknya kelas online yang membuka pendaftaran. Umumnya dalam kelas online semacam ini pelajar dapat melakukan diskusi perihal pembelajaran seraya mendapatkan berbagai materi pada forum kelas online tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun