Mohon tunggu...
Ika Karisma
Ika Karisma Mohon Tunggu... Relawan - mahasiswa

suka langit dan seisinya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Pengolahan Sampah Plastik dan Limbah Rumah Tangga oleh Kelompok Mahasiswa Unnes Giat 2 Desa Sabranglor Pancing Antusias Warga

14 September 2022   18:18 Diperbarui: 14 September 2022   18:26 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klaten- Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata dan LPPM UNNES di Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Tim KKN Desa Sabranglor ini melakukan trobosan dalam bidang pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.

Antusias tokoh masyarakat Desa Sabranglor ketika menghadiri acara Sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 2 Desa Sabranglor yang bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten Bidang Pengelolaan Sampah. Sosialisasi berlangsung pada Jum'at malam sabtu tanggal 26 Agustus di aula balai desa sabranglor.

Acara ini dihadiri oleh bapak/ibu RT dan RW,PKK, BPD, Karangtaruna, Perangkat dan Bapak Lukas Budhi selaku Kepala Desa juga hadir dalam acara. Sosialisasi yang difasilitatori oleh Bapak Muh. Agus Mustofa, ST.TL dari DLHK bidang pengelolaan sampah Kabupaten Klaten. 

Ika Karisma yang merupakan salah satu anggota kelompok UNNES Giat 2 sebagai penanggung jawab acara menyampaikan tujuan diadakannya acara sosialisasi agar masyarakat desa Sabranglor mampu menyelesaikan masalah utama di desa dan mampu menemukan titik terang mengenai permasalahan sampah di desa serta kedepannya bisa mengolah sampah dengan baik agar bisa mempunyai nilai ekonomis dan nilai jual. 

Dalam sosialisasi Bapak Muh. Agus Mustofa, ST.TL menyampaikan bahwa amanat dari kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Profinsi Jawa Tengah di acara Kongres Sampah II yaitu "Menghilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan dan menggantinya dengan memilah serta memanfaatkan sampah," 

Mengingat kebiasaan masyarakat yang membakar sampahnya, dalam sosialisasi ini juga disampaikan mengenai bahaya pembakaran sampah yang dapat menimbulkan permasalahan baru seperti pencemaran udara, asapnya yang mengandung racun dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya. Dengan pembakaran sampah juga dapat memicu menipisnya lapisan ozon sehingga terjadinya pemanasan global serta perubahan iklim yang ekstrim. Dengan adanya sosialisasi ini harapannya masyarakat akan lebih tertata dan lebih paham mengenai bahaya pembakaran sampah.

"Satu sampah yang kita pekihara atau yang tidak kita buang sembarangan merupakan salah satu upaya kita dalam memelihara atau merawat bumi," tutur bapak Agus Mustofa. Selain itu, bapak Agus Mustofa juga menyampaikan cara pengelolaan sampah yang baik dan benar sehingga dapat memiliki nilai jual dan nilai guna. Daun, sisa makanan, sisa sayuran, sisa kulit buah yang tergolong dalam sampah organik dapat dijadikan kompos atau pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman dan hasil pertanian sedangkan sampah anorganik berupa botol, kaca, plastik, besi, kaleng dapat dijadikkan kerajinan tangan yang memiliki nilai jual dan nilai guna.

Tak hanya pengelolaan sampah pak Agus juga memberikkan tips kepada masyarakat untuk memusnahkan hawa walang dan ulat yang kerap mengganggu hasil pertanian warga desa. 

Disampaikan juga bahwa dengan adanya pengelolaan sampah yang baik dan benar dapat mengurangi berbagai masalah lingkungan dan juga kesehatan. Salah satunya adalah dengan pengelolaan sampah yang benar juga dapat mencegah masalah stunting yang merupakan salah satu program pemerintah dalam mewujudkan generasi emas indonesia. Akhir dari pengelolaan sampah yang baik adalah lingkungan yang bersih dan tertata. 

Setelah penyampaian sosialisasi dilanjutkan sesi diskusi yang berlangsung sangat antusias, dalam diskusi bapak Agus Mustofa memberikan saran per-RT atau RW membuat Pasar Sampah yang nantinya setelah terkumpul dijual ke DLH, jadi masing-masing rumah hanya memilah sampah organik dan anorganik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun