Mohon tunggu...
Ika NurilFaizah
Ika NurilFaizah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PGSD

Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Memahami Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar

30 November 2020   16:07 Diperbarui: 30 November 2020   16:15 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dengan memahami peserta didik secara baik, diharapkan bagi pendidik untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang tepat dan bermanfaat bagi masing-masing peserta didik (Uno, 2011; 261). Selain itu, pentingnya memahami dan memenuhi kebutuhan perkembangan peserta didik di sekolah dasar bagi guru, yaitu sebagai berikut: 1) Kita akan memperoleh ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja; 2) Pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu pada seorang anak; 3) Pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan moral; 4) Dengan memperlajari perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri (Sumantri, 2013: 71).

Untuk memahami karakteristik peserta didik perlu dilakukan identifikasi terlebih dahulu. Identifikasi karakteristik peserta didik perlu dilakukan berdasarkan landasan  yuridis dan teoritik. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan "Bahwa pengembangangan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan, dan kepentingan siswa" (Peraturan Pemerintah. Standar Nasional Pendidikan. 2005). Secara teoritik siswa berbeda dalam banyak hal yang meliputi perbedaan fitrah individual (Salim, 1978; 22). Disamping perbedaan latar belakang keluarga, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan.

Salah satu ciri kegiatan belajar mengajar adalah terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik. Masing-masing memiliki tugas yang saling mendukung. Peserta didik bertugas untuk belajar dan guru bertugas mendampingi peserta didik dalam belajar. Namun, guru juga berperan sebagai fasilitator yang harus memahami karakter dan gaya belajar peserta didik, karena setiap peserta didik pastinya memiliki karakter dan gaya belajar yang berbeda. Seperti sebagain peserta didik memiliki otak yang mampu menyerap banyak informasi sekaligus, dan ada juga yang hanya mampu menyerap informasi sedikit demi sedikit (Meriyati, 2015: 8). Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik diharapkan mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Oleh karena itu, guru sebagai pendesain pembelajaran harus memahami dan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik sebagai individu maupun kelompok, dan agar mencapai standar keberhasilan proses belajar mengajar secara optimal.

C. Cara Memahami Karakteristik Peserta Didik

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan. Untuk mengenal dan memahami karakteristik peserta didik. Guru dapat melakukan cara sederhana untuk mengatahui karakteristik peserta didik dan bagaimana sikap peserta didik terhadap mata pelajaran dengan melakukan beberapa cara berikut: 1) Observasi, dilakukan secara informal dengan mengamati perilaku peserta didik. Perilaku yang diamati adalah perilaku secara umum dan perilaku yang berkaitan dengan cara dan kebiasaan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran; 2) Wawancara, cara ini hampir sama dengan observasi dan memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik peserta didik. Wawancara dapat dilakukan guru seperti mengobrol ringan dengan peserta didik, tetapi bermakna untuk menggali informasi; 3) Pre-tes, dilakukan dengan cara memberi kuisioner kepada peserta didik. Cara ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik peserta didik, dan untuk mengetahui kemampuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik.

Jika cara ini mengungkapkan bahwa peserta didik memiliki sikap yang apatis terhadap program dan isi pembelajaran, maka guru dapat menggunakan kombinasi antara media dan motode pembelajaran yang tepat untuk memotivasi dan menarik minat peserta didik agar terlibat dalam aktivitas pembelajaran. Namun, peseta didik sekolah dasar memiliki karakteristik yang berbeda, ia senang bermain, bergerak, bekerja kelompok, senang merasakan atau melakukan segala sesuatu secara langsung, dan peserta didik sekolah dasar cenderung memiliki tingkat berpikir konkret. Untuk itu guru perlu mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat langsung dalam pembelajaran, serta memanfaatkan media yang tepat dan dapat memberikan pengalaman belajar yang bersifat nyata kepada peserta didik. Untuk menghadapi kelas dengan peserta didik yang variatif, maka guru dapat melakukan aktivitas pembelajaran yang bersifat umum dan yang dapat diterima oleh semua peserta didik yang berada di kelas.

Perhatian tentang karakteristik umum peserta didik pada dasarnya dapat membantu guru untuk mendesain pembelajaran yang bisa mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik sekolah dasar yang juga memfasilitasi peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Pemahaman tentang karakteristik peserta didik juga memudahkan guru untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang peserta didik yang akan menempuh program pembelajaran (Alfin, 2014: 195-196).

Ada empat faktor yang harus diperhatikan pendidik untuk memahami maupun menganalisis karakter peserti didik sebelum melaksanakan program pembelajaran, yakni sebagai berikut:

1. Karakteristik Umum

Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan tentang kondisi peserta didik seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender (Pribadi, 2011: 42). Karakteristik peserta didik merupakan ciri khusus yang dimiliki masing-masing peserta didik baik sebagai individu maupun kelompok yang digunakan sebagai pertimbangan dalam proses pengorganisasian pembelajaran dan ciri tersebut dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pencapaian tujuan belajar. Karakteristik umum terdiri dari: 1) Perkembangan Fisik yang meliputi empat aspek yaitu sistem syaraf, otot-otot, kelenjar endokrin, dan struktur fisik/tubuh (Sanjaya, 2013: 259); 2) Perkembangan Psikomotorik, meliputi gerakan tubuh, koordinasi, dan keahlian motorik khusus (Salkind, 2010: 87); 3) Perkembangan Akademik, menggunakan tahap perkembangan kognitif menurut Piaget yang melipui: Tingkat sensori motor pada umur 0-2 tahun, Tingkat pra operasional pada umur 2-7 tahun, Tingkat operasional konkrit pada umur 7-11 tahun (Riyanto, 2013: 123).

2. Kemampuan Awal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun