Mohon tunggu...
Ika Lewono
Ika Lewono Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

A woman and a wife. Sharing my journey to find myself again. A story about who I really am inside.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berbuat Baik kepada Diri Sendiri

12 Agustus 2022   00:02 Diperbarui: 12 Agustus 2022   00:11 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Berbuat baiklah kepada diri sendiri terlebih dahulu. Terdengar egoiskah? Bisa jadi ada yang bilang iya, adapula yang bilang tidak. Atau, barangkali juga ada yang bilang tidak yakin, tidak tahu, dan tidak mau tahu.

Untuk saya sendiri, dulunya, kalimat di atas tidaklah familiar. Tentunya saya mengerti arti dari kalimat berbuat baik. Tapi, sejauh yang saya ingat, belum pernah ada yang mengatakan pada saya untuk berbuat baik kepada diri saya sendiri. Tidak dari lingkungan keluarga, sekolah, ataupun lingkungan sosial tempat saya tumbuh sejak kecil hingga masa dewasa saya sekarang ini.

Dulu, saya belum memahami apa maksudnya dari berbuat baik kepada diri sendiri. Dan sudah tentu, dalam prakteknya di kehidupan sehari-hari, hampir bisa dikatakan, saya tidak mengerti bagaimana cara untuk melakukannya.

***

Bertahun-tahun lamanya saya tidak menyadari kalau saya mempunyai isu finansial dalam kehidupan rumah tangga saya. Lebih tepatnya, saya tidak mau mengakuinya. Saya menutup mata dan tidak mau tahu tentang kondisi keuangan saya sendiri.

Rasa malu dan takut adalah dua alasan terdepan yang menyebabkan saya tidak mau mengakui isu finansial yang saya alami. Namun, dibalik itu, masih tersimpan berlapis memori yang turut berperan dalam setiap tindakan dan keputusan yang saya buat terkait apapun yang berhubungan dengan uang.

Lalu, apa hubungannya isu keuangan dengan berbuat baik kepada diri sendiri? Untuk saya pribadi, ada kaitannya. Saya baru mengetahui hal ini setelah saya memutuskan untuk melakukan perubahan besar dalam hidup saya dua tahun yang lalu. Saya memutuskan untuk berhenti berlari dan menghadapi diri saya sendiri.

Saat itu, setahap demi setahap, saya mulai menyadari, dan kemudian mau mengakui kenyataan yang sedang saya hadapi. Kenyataan bahwa saya memang sedang mengalami isu finansial. Terdengarnya mudah bukan? Percayalah, hal itu sama sekali tidak mudah. Diperlukan segenap keberanian dalam diri saya untuk bisa, dan mau mengakui kalau saya memang sedang terlibat masalah keuangan yang cukup besar, dan perlu segera mencari pertolongan. Saya perlu melakukan sesuatu untuk menolong diri saya sendiri. Dan memang itulah yang saya lakukan. Saya memutuskan untuk mencari jalan keluar dari masalah yang sedang saya hadapi.

***

Keputusan saya untuk melakukan perubahan dan mencari jalan keluar, membawa saya pada banyak hal yang belum pernah saya tahu sebelumnya. Dan seiring dengan pengetahuan baru yang saya dapatkan, sayapun belajar bahwa untuk menolong diri saya sendiri, saya perlu mengenal dan menyayangi diri saya terlebih dahulu. Saya perlu melakukan hal-hal baik terhadap diri saya sendiri ini.

Hal-hal baik yang perlu saya lakukan kepada diri saya sendiri, sebenarnyalah sangat sederhana. Sesederhana seperti menjaga pola makan, istirahat yang cukup, serta olahraga yang teratur. Namun, entah mengapa, hal sederhana seperti itu menjadi sangat sulit saya lakukan dalam kehidupan keseharian saya selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun