Mohon tunggu...
Ika Nur Aini
Ika Nur Aini Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Belajar itu menyenangkan. Bisa dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Temanku yang Istimewa

21 Januari 2020   10:31 Diperbarui: 21 Januari 2020   10:48 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Wah, gambarnya sangat bagus. Ini seperti pohon yang aku lihat di taman tadi. Kamu yang menggambar?"

Betapa kagumnya Putra ketika melihat gambaran itu. Ketika bertanya kepada Rio, ia pun mengagukkan kepala sambil tersenyum. Sebagai tanda bahwa ia yang menggambar.

"Halo anak-anak. Tadi kita sudah jalan-jalan ya melihat lingkungan sekolah kita. Bu guru yakin pasti sudah ada beberapa yang tahu nama temannya. Sebelum ibu tanya nama teman-teman yang kalian ketahui, ada sesuatu yang harus bu guru sampaikan."

Wajah anak-anak saat bu guru menyampaikan hal tersebut ada yang tersenyum dengan teman-teman yang sudah ia kenal. Ada juga anak yang masih terdiam karena belum tau nama teman-temannya.

"Sebelum bu guru mempersilahkan anak-anak untuk menyebutkan nama kalian. Di sini kita punya teman yang berkebutuhan khusus. Ia memiliki hambatan di pendengaran dan berbicara. Jadi anak-anak kalau berbicara dengannya pelan-pelan ya Gerakan bibirnya. Supaya teman kita bisa tahu apa yang sedang kita bicarakan."

Ibu guru memberikan sedikit penjelasan kepada murid-muridnya sambil menggerak-gerakkan tangan. Anak-anak belum ada yang tahu dengan maksud gurunya tersebut.

"Selain bibirnya digerakkan pelan-pelan, anak-anak juga boleh mengisyaratkan dengan gerakan anggota tubuh ya. Seperti bu guru saat ini."

Anak-anak mulai memahami apa yang sedang disampaikan oleh ibu guru dengan memberikan respon menganggukan kepala.

"Teman kita yang berkebutuhan khusus diizinkan untuk duduk di depan ya anak-anak, supaya bisa lebih dekat melihat ibu guru ketika menjelaskan sesuatu."

Supaya tidak terjadi rasa berebut tempat duduk di depan, bu guru memberikan pemahaman kepada anak-anak.

"Anak-anak juga tidak perlu takut ya ketika mendengar teman kita berbicara. Bisa saja suaranya tidak sama dengan kita, karena seperti yang sudah ibu sampaikan tadi. Dan di bagian telinga teman kit aitu ada sebuah alat. Namanya Alat Bantu Dengar (ABD). Gunanya untuk membantu teman kita supaya bisa mendengarkan suara dari luar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun