Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kekuatan di Balik Perlawanan Kecil Rakyat Jelata (Catatan Penghormatan atas Aksi Tanam Pohon Warga Tamaona)

9 Februari 2019   17:04 Diperbarui: 10 Februari 2019   08:15 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pembebasanjogja.blogspot.com)

Mereka mulai dari membangkang ikut kerja paksa dengan berbagai alasan yang terkesan naif dan lucu. Cara-cara semacam ini lazim dilakukan kalangan lemah atau para kelompok subaltern dalam menghadang sebentuk kekuasaan yang menindas. Inilah weapon of the weaks (senjata orang lemah).

Di Indonesia bahkan dikenal satu kosa kata yang disebut dengan saminisme. Kata ini mengambarkan cara cara melawan komunitas Sedulur Sikep di Blora, Pati-Jawa Tengah. Mereka adalah para petani jelata dan melawan melalui perilaku sederhana.

Tapi perlawanan mereka dulu berhasil menjungkir balikkan nalar kolonial dan merepotkan kaum penjajah. Dalam masa modern saminisme berhasil mengacaukan nalar modernisme. Hari-hari terakhir ini, Samin malah getol melawan pabrik semen di Kendeng.

Di berbagai belahan dunia juga banyak perlawanan kecil yang berhasil menghadang kekuasaan yang menindas. Sepintas tak berarti, tapi semakin lama terasa semakin mengganggu kenyamanan rezim. Siapa bisa menduga gerakan chaddis (pakaian dalam) merah jambu kaum wanita di India bisa membuat berang pimpinan Sri Ram Sena Pramod Mutthalik dan pengikutnya. Karena gerakan ini, aturan pelarangan perayaan valentine akhirnya ditinjau ulang.

Selain itu, tentu masih banyak perlawanan kecil lainnya yang telah berhasil mengguncang dunia. Sebagiannya telah dibentangkan oleh Steve Crawshaw dan John Jackson dalam tulisannya yang memikat "Tindakan-tindakan Kecil Perlawanan", sebagaian lainnya hanya menjadi cerita dari mulut ke mulut dan akhirnya jadi legenda.

Saya mengakhiri ini dengan mengatakan: " Jangan pernah meremehkan perlawanan kecil rakyat jelata, sebab kata Vaclav Havel ada kekuatan tak tertampung dari kaum tak punya kuasa itu (untapped power of powerless). Sekali meledak, ia akan menjadi rangkaian perlawanan dan pembangkangan yang mengalir terus -menerus.

Maka jangan berhenti menggugat wahai para rakyat Tamaona! Sebelum hak dipenuhi dan janji-janji ditunaikan, perlawanan harus terus dihidupkan. Tentu dengan penuh kemanusiaan dan tanpa kekerasan. Percayalah, seturut kalimat Crawshaw, rumput kecil yang tertanam kuat di sungai , rantingnya bisa membelokkan arus sungai yang deras.

Teruslah berjuang! Saya akan mendukungmu dengan kata kata, sebab kata adalah bunga dari revolusi.

(sekian)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun