Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Film

Wiro Sableng yang Seperti Bukan Pendekar 212

1 September 2018   19:47 Diperbarui: 1 September 2018   20:02 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca cerita silat Pendekar kapak maut naga geni 212, wiro sableng, tentu tidak akan persis sama dengan menonton filmnya. Makanya sejak semula  ingin menonton film si sableng ini,  saya sudah bersiap akan kemungkinan perbedaan itu.

Begitulah, perbedaan segera terasa saat film mulai diputar. Imajinasi saya tetang beberapa tokoh seperti yg digambarkan bastian tito, ternyata dalam film tampil berbeda. Mahesa birawa, jauh dari yg saya bayangkan.

Jalan cerita sejatinya menggabungkan antara seri 1 dan kedua dari wiro sableng,  yaitu empat brewok dari gua sangreng dengan maut bernyanyi di Pajajaran.

Tokoh utama antagonis adalah Mahesa birawa yg sebenarnya tak lain dari murid pertama eyang sinto yg durhaka. Dengan demikian ia tak lain kakak seperguruan dari Wiro. Orang ini pula yg menewaskan orang tua wiro, akibat merasa cintanya atas Suci ditelikung Ranaweleng, ayah dari Wiro. Hal ini tidak tergambarkan dalam film. Tentu hal itu sangat bisa dimengerti mengingat film ini menggabungkan dua episode.

Yang membuat saya surprise adalah munculnya tokoh-tokoh semacam bujang gila tapak sakti dan bidadari angin timur.  Senyatanya dalam cersil wiro, tokoh ini baru muncul dalam serial pertengahan. Demikian juga tokoh jahat dari partai tengkorak.

Dalam karya bastian tito, tokoh ini baru muncul dalam neraka lembah tengkorak. Satu tokoh jahat yg tidak disebut namanya dalam film, tapi saya yakini sebagai pendekar terkutuk pemetik bunga juga sudah nongol. Tokoh tokoh jahat yg sebenarnya berilmu tinggi ini, hanya sekedar anak buah mahesa birawa, bahkan kelasnya di bawah kaligundil.

Bagi saya kemunculan tokoh2 kejutan itu oke saja. Sayangnya  mereka tidak dieksplorasi lebih dalam.

Pengambilan gambar dari film ini serta tata kelahinya cukup menawan. Diiringi dengan tata musik yg apik, membuat sajian film cukup oke.  Maklum film ini digarap kerja sama dg century fox. 

Sayangnya saya merasakan alur cerita terlalu datar.  Walau kesablengan Wiro cukup berhasil diperankan oleh Vino, namun tak ada hal yg membuat ketegangan memuncak. Kehebatan dan kesaktian wiro juga tidak kelihatan dieksploerasi dengan pertunjukan yg dramatik...yg seharusnya bisa membuat penonton bertepuk tangan.

Dalam pertarungan dengan mahesa birawa, ilmu dan kesaktian wiro seperti tidak ada apa apanya. Pukulan sinar matahari yg menggetarkan jagat persilatan itu seperti tidak memiliki perbawa dihadapan mahesa birawa. Bahkan kapak sakti yg sangat jarang digunakan Wiro pun tidak memiliki pengaruh besar dalam pertarungan itu. Wiro Sableng seakan bukan Pendekar 212 dalam pertarungan itu.

Ala kulli hal, Saya mengapresiasi film ini setinggi-gingginya. Maka pencinta serial Wiro,  nontonlah!   Anda akan menemukan hal yg mengejutkan dari film ini. Kita berharap film wiro selanjutnya lebih dahsyat dari ini. Sepertinya pangeran matahari dg kitab wasiat iblis sudah muncul dalam film berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun