Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tamu Misterius di Pagi Berkabut (Serial Burik Cilampakna Kindang)

13 Februari 2018   19:21 Diperbarui: 13 Februari 2018   19:55 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BURIK CILAMPAKNA KINDANG SATRIA DARI LERENG GUNUNG BAWAKARAENG (EPISODE II)

KISAH SEORANG PENDEKAR/SATRIA BERWAJAH CACAT DARI LERENG GUNUNG BAWAKARAENG. WAJAHNYA DIHIASI TOTOL-TOTOL PUTIH DAN BOPENG. WAJAHNYA TERLIHAT ANEH. SEHINGGA IA DIGELARI BURIK DARI KINDANG. WAJAH SANG SATRIA AKAN PULIH DAN BERSIH KEMBALI JIKA IA SUDAH MEMPELAJARI ILMU LANGKA APPA PAGGENTUNNA LANGI NA PATTUNGKULUNA LINOA DARI KITAB MANCA RAHASIA SULAPA APPA & KITAB PASANG BATARAYA RI LATTU. KISAH INI  BERLATAR BELAKANG PROSES MASUKNYA ISLAM DAN PERJUMPAAN ISLAM DENGAN KEPERCAYAAN DAN TRADISI LOKAL DI BUGIS-MAKASSAR.

foto-dari-koleksi-foto-fb-ichdar-yeneng-alfarabi-5a82de45f13344473b5fbbb6.jpg
foto-dari-koleksi-foto-fb-ichdar-yeneng-alfarabi-5a82de45f13344473b5fbbb6.jpg
II

Dadanya yang sedang dipenuhi rasa gembira, lesap seketika. Kini galau tiba-tiba menerkamnya. Wajahnya suram. Syak wasangka tiba-tiba mengelumuni pikirannya.

"Wahai La Tahang suamiku, kenapa aku meragukanmu ?". Jerit batin Bunga. Perlahan Ia duduk di kursi kayu yang ada di biliknya. Ia mengelengkan kepalanya berulang kali, berusaha mengusir bayang-bayang buruk yang menyelimuti pikirannya.

 "Jagad Dewa Batara,jernihkanlah mata hatiku. Hapus prasangka dalam hatiku yang keruh ini!".

 Ia berusaha tersenyum sambil menatap bayangan parasnya dalam cermin. Berkali-kali bibirnya bergetar menyebut nama Tuhan. Meski demikian cemas belum sepenuhnya pupus menyamaki dirinya. Pada saat itulah pintu depan rumahnya terdengar diketuk dengan kasar

"Tok...tok....tok"

Bunga menegakkan kepalanya.

"Siapa gerangan dalam pagi yang dingin berkabut semacam ini datang bertamu di rumahku. Kaukah itu suamiku ?" Bisik hatinya dalam debaran harap-harap cemas.

  "Tok....tok...tok...tok..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun