Mohon tunggu...
Iis Ristikasari
Iis Ristikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI MDBPE-MBKM UPI 2021: Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring bagi Anak

25 Juli 2021   14:33 Diperbarui: 25 Juli 2021   15:22 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak munculnya virus Korona yang pertama kali dideteksi sekitar November-Desember 2019 di kota Wuhan Tiongkok yang dengan cepat menyebar menyebabkan kondisi hampir seluruh negara di dunia mengalami pandemi Covid-19. 

Dengan adanya pandemi ini mobilitas masyarakat tentunya dibatasi agar mencegah terjadinya penyebaran yang semakin memperparah keadaan didalam negara. Tentunya pandemi ini membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan negara seperti ekonomi, politik, sosial budaya bahkan hingga pendidikan.

Oleh karena itu segala kegiatan secara langsung dibatasi dan lebih diarahkan menggunakan tatap maya. Dalam bidang pendidikan terutama di Indonesia tentunya pemerintah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi pandemi ini. 

Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) (Siahaan, 2020, hlm. 75). 

Hal ini menunjukkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan tanpa adanya interaksi secara langsung antara guru dan murid. Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran sangatlah penting adanya bimbingan dan memantau yang dilakukan secara langsung yang dibutuhkan oleh seorang siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa rumah merupakan tempat belajar siswa pengganti sekolah pada masa pembelajaran daring ini. Pada masa pandemi ini tentunya membawa dampak pada kegiatan pembelajaran seperti kegiatan pembelajaran tidak dapat dipantau secara langsung oleh guru, pelaksanaan pembelajaran dinilai kurang maksimal karena guru tidak dapat menyampaikan materi secara langsung, serta siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi secara maksimal.

Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembelajaran daring, keluarga terutama orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran siswa terutama dalam membimbing dan memantau kegiatan pembelajaran daring.

Dengan demikian pada masa pandemi seperti sekarang ini menunjukkan bahwa semua orang dapat memiliki peran sebagai guru bagi anak mereka sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Winingsih (2020) dalam Cahyati (2020, hlm. 155) yang mengungkapkan bahwa terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring, seperti berikut:

  • Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.
  • Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
  • Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi yang baik.
  • Orang tua sebagai pengaruh atau director, Orang tua mempunyai peran untuk selalu membimbing anaknya agar dapat mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Orang tua juga berperan untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh masing-masing anak. Hal ini dikarenakan anak mempunyai bakat yang berbeda-beda. Anak memiliki hak untuk mewujudkan cita-citanya. Anak harus selalu dingatkan agar tidak larut dalam situasi libur sekolah yang tidak menentu seperti saat ini

Hal ini menunjukkan bahwa pada masa pembelajaran daring ini orang tua memiliki beberapa peran yang harus diketahui dan apa aja yang harus dilakukan, seperti berikut:

1. Orang Tua sebagai Tutor Belajar

Pada pembelajaran daring ini, orang tua memiliki peran sebagai tutor belajar. Tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh anak. Orang tua dapat melakukan kegiatan seperti berikut:

  • Mendampingi dan mangajari anak dalam mengerjakan tugas sekolah
  • Memanajemen atau mengatur jadwal belajar anak agar kegiatan belajar anak dapat terpantau oleh orang tua dan tersusun secara sistematis
  • Serta orang tua mampu membantu memberikan penjelasan mengenai materi yang kurang dipahami anak.

2. Orang Tua sebagai Fasilitator Belajar

Bukan hanya membantu kegiatan dalam pelaksanaan pembelajaran daring saja yang dapat dilakukan oleh orang tua pada anaknya. Namun orang tua juga memiliki peran sebagai fasilitator belajar siswa. Orang tua mampu menjamin segala sesuatu kebutuhan anak berkaitan dengan kebutuhan pendidikan atau belajar siswa. Berikut yang dapat dilakukan oleh orangtua sebagao fasilitator belajar siswa:

  • Menjaga dan memastikan anak untuk menerapkan hidup bersih dan sehat. Hal ini diharapkan anak hanya mementingkan belajar saja tanpa mementingkan dirinya sendiri.
  • Menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak belajar. Hal ini diharapkan agar anak dapat fokus dan berkonsentrasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran daring. Orang tua dapat menyesuaikan lingkungan belajar yang diinginkan anaknya, seperti tidak menimbulkan suara bising dan masih banyak lagi.
  • Memenuhi kebutuhan anak terutama yang berkitan dengan kegiatan pembelajaran seperti buku, alat tulis, kuota, dan lain-lain. Hal ini diharapkan agar dalam pelaksanaan pembelajaran anak tidak mengalami berbagai kendala dan pembelajaran akan berlangsung secara maksimal.
  • Memberi ruang dan waktu kepada anak saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini diharapkan orang tua mampu mengerti situasi dan kondisi anak. Contohnya yaitu jika anak sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran daring, hindari untuk menyuruh anaknya untuk melakukan sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun