Mohon tunggu...
Iis Andini
Iis Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate International Relations Students

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Latihan Militer Aliansi Quad: Ancaman Rivalitas AS dan China di Indo-Pasifik

23 Oktober 2021   04:49 Diperbarui: 23 Oktober 2021   04:58 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari NusantaraNews

Kebangkitan ekonomi China yang terus melaju pesat telah memberikan ancaman bagi posisi hegemoni dan dominasi pengaruh AS. Tidak hanya rivalitas di sektor perekonomian, namun persaingan kedua negara besar tersebut telah merambat ke persaingan kekuatan militer. Bagi AS militer China semakin agresif khususnya di kawasan Indo-Pasifik.

Bagi AS perluasan pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik telah menjadi ancaman keamanan di abad ke-21 ini. Namun, China berulang kali menyatakan bahwa tindakan peningkatan dan penguatan militer yang dilakukan sebagai bentuk mempertahankan garis teritorialnya.

Memanasnya rivalitas antar negara great power, yakni Amerika Serikat dengan China telah membuat beberapa negara telah mengambil posisi untuk mendukung dan bergabung menjadi salah satu sekutu negara yang bersaing.

Salah satunya adalah aliansi Quad yang berisi negara-negara sekutu AS untuk memperkuat dominasi pengaruhnya di Indo-Pasifi. Pada tanggal 13 Maret 2021, setelah Presiden AS Joe Biden dilantik pertemuan virtual dilaksanakan dan dihadiri keempat pemimpin dari anggota aliansi Quad. 

Banyak yang menilai bahwa aliansi ini sebagai NATO-nya Asia. Keanggotaan Quad sekarang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan India.

Walaupun pada awalnya aliansi ini bukan atas persoalan militer, namun baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2021 aliansi Quad ini melakukan latihan militer yang disebut MALABAR 2021 di Laut Filipina. 

Ini merupakan latihan keamanan maritim untuk meningkatkan kemampuan dan taktik perang antara Angkatan Laut Amerika Serikat, Angkatan Laut Australia (RAN), Angkatan Laut India (IN), dan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF).

Dikutip dari Times of India, latihan tahun 2021 ini dipimpin oleh militer Angkatan Laut AS yang dilakukan selama 4 hari. Seluruh negara dalam aliansi Quad meluncurkan pesawat dan kapal perang kuatnya di armada lautnya untuk terjun langsung baik untuk taktik di dalam laut, permukaan laut maupun di udara dalam latihan MALABAR 2021 di Indo-Pasifik.

Dengan pengerahan kekuatan militer oleh negara-negara Quad dalam rangka latihan militer di kawasan Indo-Pasifik telah memberi tekanan pada China secara tidak langsung. 

Dengan komitmen bersamaan keempat negara bertujuan menjaga stabilitas kawasan dan juga atas "mencegah pengaruh jahat" di Indo-Pasifik. Walaupun dalam pertemuan yang dilakukan keempat negara tersebut tidak menyatakan hal tersebut ditujukan untuk China, namun keberadaan latihan yang juga dekat dengan laut China memberikan pesan yang jelas kepadanya. 

Melihat hubungan Jepang, India, dan Australia dengan China akhir-akhir ini kurang baik telah memberikan penjelasan bahwa China dianggap sebagai ancaman bersama oleh keempat negara Quad. Sehingga ini juga bukan menjadi kepentingan semata dari AS.

Indo-Pasifik telah menjadi tempat medan perang secara tidak langsung antar kontestasi dan rivalitas pertunjukan kekuatan militer negara-negara great power. 

Perang diibaratkan sebagai bom waktu yang dapat terjadi kapan saja. Rivalitas negara great power, yakni AS dan China dikhawatirkan akan terus berlanjut dan sulit diredakan. Ini sangat mengkhawatirkan bagi stabilitas di kawasan yang di dominasi oleh negara-negara middle power dan small power.

Mengingat bagaimana Perang Dingin yang terjadi antara Uni Soviet dan AS telah memberikan sejarah pahit bagi negara-negara di Indo-Pasifik yang menjadikan tempat mereka sebagai medan perang dalam perlombaan mereka. 

Kenangan buruk di negara-negara Asia tersebutlah yang melihat persaingan antara AS dan China  saat ini di Indo-Pasifik memberikan ancaman keamanan dan kemakmuran stabilitas negaranya.

Sulit untuk bersikap netral dalam kontestasi antar negara great power tersebut. ASEAN yang merupakan organisasi regional di Asia Tenggara dihadapi pilihan sulit akan posisinya atas perubahan tatanan global saat ini.

Ancaman regional di kawasan Asia-Tenggara mendorong ASEAN untuk segera mengambil sikap dan langkah bijak kedepannya dalam menjaga stabilitas kawasan dalam perseteruan AS dan China. Ini menjadi tantangan dan ujian bagi ASEAN, dimana kedua negara sama-sama menjalin kerjasama baik dengan ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun