Mohon tunggu...
Rodhiyah Nur Isnaini
Rodhiyah Nur Isnaini Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia

Masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Anak adalah Kita

11 Desember 2020   23:47 Diperbarui: 11 Desember 2020   23:51 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/@sdb_sjbc

Hakikat anak usia dini adalah individu yang unik, dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosio emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus, sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.

Dari berbagai definisi, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental.

Selain itu, anak usia dini merupakan seseorang yang masih terjaga fitrahnya, sehingga apa yang ada pada dirinya tergantung lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

Sejak bayi, bahasa dipelajari melalui interaksi sosial dengan orang lain, melalui kesempatan mendengarkan dan menguji suara dan kata. Sebagai tambahan, tata bahasa anak berdasar pada pertimbangan dan kemampuannya memperoleh kata-kata dari percakapan. Bayi memperoleh bahasa selama beberapa bulan pertama.

Hal ini dapat terindikasi dengan merespon suara (child-direct speech) atau lebih sering disebut bahasa ayah dan ibu yang dikarakteristikan dengan intonasi dan irama yang unik, seperti orangtua berbicara dengan anaknya. Bahasa ayah tidak dipelajari secara luas seperti bahasa ibu, tetapi lebih bertipe melucu, menemani, dan lebih memerintah.

Mari kita flashback dalam kehidupan nyata, di dalam lingkungan anak khususnya di rumah, harus berhati-hati dalam hal pengucapan sebuah kata dikarenakan satu kata baik maupun buruk yang terucap akan langsung masuk dalam rangsangan otak anak, sehingga anak mudah menirukan hal tersebut. Jika terjadi pertengkaran atau hal-hal yang tidak baik diusahakan untuk menjauh dari diri anak supaya anak tidak terkontaminasi terhadap bahasa yang keluar atas egoisme.

Berdasarkan webinar yang pernah diikuti, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendidik bahasa pada anak, yaitu sebagai berikut:

1.Usahakan mengucapkan bahasa yang baik ketika berinteraksi dengan anak
2.Menuntun anak berbicara dengan baik dan sopan. Sederhananya di daerah Jawa, anak dituntun dengan bahasa "dalem" ketika dipanggil dan "nggeh" ketika meng-iyakan sesuatu
3.Menegur anak atau memberikan tindakan yang tegas ketika anak berbicara jelek
4.Membacakan cerita atau bernyanyi bersama dengan anak, agar kosa katanya dapat berkembang.

Besar pengaruh bahasa terhadap pribadi anak usia dini. Bahasa tersebut yang akan selalu membekas dalam diri anak. Seperti mantra yang akan terdengar disaat anak tersebut membutuhkan. Jadi usahakan untuk selalu memberikan kalimat positif atau jika kelepasan berkata buruk, segera untuk memberikan klarifikasi dengan minta maaf pada anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun