Mohon tunggu...
Iip  Syarip Hidayat
Iip Syarip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Blogger, Enterprenuer, Konten Kretor dan penulis

email :iipsyarip1@gmail.com Fb. Iip Syarip Hidayat Telp. 085524657568

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Lebih Dekat Konsep Pendidikan Tujuh Poe Atikan Hari Rabu (Maneuh di Sunda)

8 Februari 2023   19:07 Diperbarui: 18 November 2023   19:25 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rebo : Maneuh di Sunda

Maneuh artinya diam atau tinggal dan Sunda tentu adat budaya yang mendiami tanah Pajajaran, sebagai bagian wilayah Propinsi Jawa Barat dan Banten termasuk di dalamnya Kabupaten Purwakarta. Maneuh di Sunda berarti menegaskan bahwa setiap orang yang tinggal di Purwakarta harus mengenal jati dirinya, budaya leluhurnya, budaya Sunda, menjadi bangga sebagai bagian bangsa Indonesia yang majemuk.

Sunda yang menjunjung tinggi falsafah hidupnya, silih asih, silih asah, silih asuh, welasan, asihan, deudeuhan, sebagai ajaran adiluhung Siliwangi. Prinsip Siliwangi yang silih asih, silih asah, silih asuh, menegaskan orang Sunda yang tidak mengedepankan kekuasaan, tetapi menjunjung tinggi persamaan hak, martabat dan sikap gotong royong sareundeuk saigel sabobot sapihanean, sabata sarimbagan, semuanya menyatu sebagai hamba yang mengabdi pada Tuhannya, pada alamnya dan pada dirinya sendiri.

Pada hari Rabu, peserta didik dan guru menggunakan pakain Sunda, pakaian tradisi pangsi/kampret lengkap dengan iket untuk peserta didik dan guru laki laki sementara pakian kebaya lengkap dengan samping kebat bagi siswi dan guru perempuan. Guru mengenalkan nilai hidup orang Sunda. Peserta didik mempelajari kampung adat yang masih memegang teguh tradisi Sunda, misalnya : Baduy, Kasepuhan adat Ciptagelar, kasepuhan adat Sinar Resmi, Cisolok Sukabumi, Kampung Naga, dan lainnya. Guru juga membahas tradisi Sunda dari cara bercocok tanamnya, sistem pertanian yang digunakan, jenis kulinernya termasuk tradisi dari seni musik, seni karawitan, seni tari dan seni tradisi lainnya yang memperkaya budaya Sunda. Dari maneuh di Sunda ini peserta didik diharapkan memahami hidup orang Sunda sejatinya serta menegakkan nilai hidup orang Sunda.

Dokpri
Dokpri
  • Maneuh di Sunda atau mengenal kearifan lokal budaya dan jati diri Sunda. Kearifan itu sendiri terdiri dari dua kata : kearifan (wisdom) dan lokal (local). Yang berarti memahami atau menghayati . Secara kontekstual, istilah arif juga disepadankan istilah -- istilah tahu, mengetahui, cerdik- pandai, bijaksana, berilmu, dan pandai dalam banyak hal. Karena itu kearifan (wisdom) dapat disepadankan pula maknanya dengan pengetahuan, kecerdikan kepandaian, berilmu, dan bijaksana dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan penyelesaian, penanggulangan suatu masalah, atau serangkaian masalah yang relatif pelik dan rumit.
  • Pengertian kearifan lokal secara keseluruhan, sama dengan identitas budaya bangsa yang mengakibatkan bangsa bersangkutan menjadi lebih mampu menyerap, dan mengolah pengaruh kebudayaan yang mendatanginya dari luar wilayah sendiri, sesuai dengan watak dan kebutuhan pribadinya. Kearifan lokal juga dapat dibagi dua. Yaitu pertama, segala nilai, konsep dan teknologi yang telah dimiliki sebelum mendapat pengaruh asing; Kedua, segala daya yang dimiliki suatu bangsa untuk menyerap, menafsirkan, mengubah dan mencipta sepanjang terjadinya "pengaruh asing "
  • Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa pendidikan karakter berbasis nilai -- nilai ke Sundaan, merupakan usaha sadar dan terencana dalam suatu sistem pendidikan, sebagai upaya menanamkan nilai -- nilai, gagasan, dan pandangan hidup orang Sunda.
  • Kearifan lokal bertalian dengan indigenous knowledge , yakni khazanah pengetahuan lokal atau kekayaan pengetahuan dan budaya di dalam masyarakat tertentu yang selalu berkembang dari waktu ke waktu, dan terus mengalami perkembangan dan perubahan, yang hidup serta dikenal dalam lingkungan sekitarnya.
  • Upaya -- upaya masyarakat etnis untuk memelihara kearifan lokal dijamin UUD 1945, pasal 32 yang berbunyi negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia, di tengah peradaban Dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai- nilai budaya.
  • Nilai- nilai kearifan lokal, secara umum mendapat berbagai nilai dan norma budaya sebagai warisan leluhur yang menurut fungsinya, dalam menata kehidupan sosial masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai kearifan : (1) kesejahteraan, (2) Kerja keras, (3), Disiplin, (4) Pendidikan, (5) Kesehatan, (6) gotong royong, (7) Pengelolaan gender, (8) Pelestarian dan Kreativitas budaya (9) Peduli lingkungan, (10) Kedamaian, (11) Kesopansantunan, (12) Kejujuran, (13) keistimewaan sosial, (14) kejujuran, (13) Konflik, (15) Komitmen, (16) pikiran Positif (17) Rasa Syukur.
  • Selanjutnya, kebudayaan Sunda memiliki cir khas tertentu yang membedakan dengan budaya lain. Secara umum masyarakat Sun da di jawa Barat atau Tatar Sunda, sering dikenal dengan masyarakat religius. Pada kebudayaan Sunda, keseimbangan  magis ( dalam ilmu hukum adat disebut Relgio Magis , dipertahankan dengan cara melakukan upacara- upacara adat. Sedangkan keseimbangan sosial masyarakat Sunda dilakukan dengan gotong- royong. Hal seperti itulah yang kemudian menjadi suatu dialektika dalam kehidupan masyarakat  Sunda.
  • Maneuh di Sunda merupakan bagian dari Tujuh Poe Atikan, yang mana di dalamnya menerapkan nila- nilai budaya Sunda, yang juga merupakan sebuah proses pendidikan yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa di Jawa Barat khususnya di Purwakarta. Karena bagaimana mungkin seseorang dapat menghargai perbedaan yang terjadi di masyarakat, jika dia sendiri tidak mengenal budayanya, tidak mengenal adat istiadat yang berkembang di tengah masyarakat. Adalah suatu kekeliruan jika anak- anak sekarang dijauhkan dari tatanan nilai budaya masyarakatnya. Karena menjadi warga Indonesia atau  warga Dunia, seseorang tidak perlu meninggalkan nilai budaya aslinya. Kita boleh mengenal budaya dunia dan berfikir tentang kemajuan akan tetapi bukan berarti harus meniru budaya asing ( Think globally act locally ).
  •           Sekolah adalah salah satu wadah dalam menanamkan nilai- nilai tatanan tradisional masyarakat, dan berfungsi sebagai lembaga pelayanan untuk melakukan mekanisme kontrol sosial ( social control). Berkaitan dengan proses konservasi nilai- nilai budaya daerah, memiliki fungsi sebagai salah satu lembaga masyarakat, untuk mempertahankan nilai- nilai tradisional dari suatu masyarakat. 
  • Bentuk kegiatan 
  • Menggunakan Pakaian Adat Sunda

Kebijakan ini dimaksudkan antara lain sebagai ajakan dan penyadaran kepada para siswa untuk mencintai budaya dan tradisinya. Dengan kata lain, tidak semestinya budaya dari luar justru diadopsi dan diterapkan di kehidupan sehari -- hari, sementara budaya tradisi lokal justru ditinggalkan dan generasi muda enggan melestarikannya.

  • Menjadikan Bahasa Sunda sebagai Pengantar dalam Belajar

Penggunaan bahasa Sunda dalam berbagai kegiatan di sekolah, mulai dari pengantar dalam pembelajaran dan kegiatan -- kegiatan lain seperti bermain.  Hal ini erat kaitannya dengan proses penanaman budi pekerti pada peserta didik. mereka belajar memahami nilai- nilai budayanya, yang mengandung norma- norma yang mencerminkan nilai- nilai rasa bahasa yang berbeda dengan bahasa lainnya.

  • Belajar seni karawitan, alat musik atau pupuh Sunda

Ada banyak macam seni Sunda yang harus diajarkan  dan dikenalkan kembali kepada peserta didik seperti : Pupuh, karawitan, pencak silat, angklung ( calung ), gendang, , suling, kecapi dan lain- lain. Hal ini agar peserta didik mampu melestarikan kesenian dan adat budaya Sunda, agar tidak punah dan tergeser oleh budaya asing.

  • Mengangkat kembali permainan tradisional  Sunda ( Kaulinan Sunda )

Permainan tradisional lebih mementingkan kegembiraan atau kebahagiaan sebagai tujuan, dan atas kegembiraan itulah kemenangan diraih. Sekiranya itulah filosofi permainan tradisional Sunda yang tertanam di tiap permainan dan pemainnya. Macam -- macam permainan Sunda harus dibangkitkan kembali  agra tidak tergerus oleh zaman.

  • Menyajikan makanan dan minuman khas Sunda

Pentingnya mengenalkan kembali makanan  dan minuman khas Sunda kepada peserta didik agar mereka tidak selalu tergiur dengan makanan modern yang terkadang tidak begitu baik untuk kesehatan. Selain itu makanan Khas Sunda juga memiliki nilai kesehatan tinggi karena dibuat dari bahan alami dan juga nilai- nilai  estetika dan filosofi kesundaan yang khas.

  • Seni tari Sunda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun