Mohon tunggu...
Iip  Syarip Hidayat
Iip Syarip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Blogger, Enterprenuer, Konten Kretor dan penulis

email :iipsyarip1@gmail.com Fb. Iip Syarip Hidayat Telp. 085524657568

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Student Teach Student, Metode Mengajar Menyenangkan untuk Siswa

20 November 2020   20:20 Diperbarui: 3 Februari 2024   14:50 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

"STS ( Students Teach Students ) merupakan "sebuah pola pendidikan yang diterapkan di pesantren sehingga banyak menghasilkan lulusan unggul"

Salahsatu hal yang menarik ketika siapapun yang berkunjung ke SIKK (Sekolah Indonesia Kota Kianbalu) maka akan menemui sebuah program kesiswaan yang dinamakan STS ( Student Teach Student ). Program ini bertujuan melatih beberapa siswa untuk dijadikan sebagai guru pada teman- teman yang lain atau dikalangan pendidik  lebih akrab dengan sebutan tutor teman sebaya.

Tim kesiswaan mengadakan program ini agar para siswa yang mempunyai kemapuan lebih dibidang akademik bisa berbagi ilmu dengan teman sebayanya. Mereka yang dinilai mempunyai kemampuan lebih dalam satu bidang tertentu seperti dibidang  matematika, akan mencari beberapa teman yang kurang faham dalam bidang matematka tersebut. Begitu pun dibidang -- bidang yang lain seperti biologi, kimia, fisika, bahasa dan lain sebaginya.

Program ini sangat bagus karena jauh sebelum ada sekolah -- sekolah modern sekarang ini, program ini sudah diterapkan oleh pesanten -- pesantren tradisional. Hasinya terbukti banyak menghasilkan ulama- ulama besar. Yang awalnya merekapun sama belajar dari senior atau teman sebaya mereka kemudian barulah mereka akan belajar dengan sang guru atau Ustadz setelah melalui proses itu.

Di era modern seperti sekarang ini, model belajar seperti demikian masih bisa diterapkan dan ini sangat bagus. Untuk melatih siswa dalam berbagi pengetahuan kepada orang lain serta membantu guru dalam proses belajar mengajar. Dikemas dengan model -- model  pembelajaran sekarang. Akan sangat menarik sekali karena pada dasarnya manusia akan lebih cepat  menangakap atau mnyerap sesautu dari  apa yang mereka senangi terlebih dahulu. Begitupun jika mereka diajar oleh temannya sendiri.

Agak berbeda dengan salah satu program " Adik Asuh" yang saya temui di Australia, disana lebih ditekankan pada kebiasaan -- kebiasaan baik atau lebih kepada kecakapan hidup.  Program adik asuh ini banyak di terapkan diterapkan di negara- negara maju seperti Jepang, filnadia dan lainya. 

Setiap siswa kelas tinggi  mempunyai dua atau tiga adik asuh dikelas rendah dimana adik asuhnya ini mereka ajarkan cara berpakian rapi, berbicara sopan, respect sama orang lain, kebiasaan bersih, disiplin, jujur, dan diajarkan menyayangi orang lain bahkan biantang sekalipun. 

Program ini bertujuan menghindari adanya bully anatar satu siswa dengan siswa lain, tindakan kekerasan, saling menyanyangi antara siswa dan menghindari adanya pajak / palak memalak yang sering terjadi di Indoensia. dengan demikian siswa akan punya tanggung jawab terhadap adik asuhnya. Dia akan melindungi dan menjaga layaknya adik sendiri seperti pepatah  orang sunda "saling asah, saling asih, saling asuh ".  

Kedua program diatas mempunyai tujuan hampir sama hanya fokusnya saja yang bebeda. Masing -- masing mempunyai tujuan yang jelas ingin meningkatkan kaulitas menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saya sangat setuju dengan program STS yang ada di SIKK, gnaya akan lebih baik jika program STS ini didalamnya juga dikolaborasikan dnegan meningktkan karakter biak adik kelasnya. Karena saya melihat bahwa siswa SIKK sangat membutuhkan itu. 

Mereka yang di besarkan dan dilahirkan bukan di tanah airnya akan sangat berbeda dengan karakter asli orang Indonesia. Jika setiap guru menularkan kepada beberapa siswa yang di tunjuk jadi mentor atau tutor  kemudian mereka mengajarkan kembali kepada adik asuhnya secara intensif, maka pergerakannya akan cepat sekali dibandingkan dengan guru mengajarkan satu persatu kepada murid yang begitu banyaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun