Mohon tunggu...
Iip  Syarip Hidayat
Iip Syarip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Blogger, Enterprenuer, Konten Kretor dan penulis

email :iipsyarip1@gmail.com Fb. Iip Syarip Hidayat Telp. 085524657568

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak-anak Buruh Migran yang Merindukan Dekapan Seorang Mama

20 April 2018   16:50 Diperbarui: 20 April 2018   17:52 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pinterest.com

Dalam kegiatan belajar mengajar, saya tidak hanya mentsranfer pengetahuan dan informasi saja. Numun disela -- sela waktu saya selalu menyempatkan untuk menanamkan rasa sayang terhadap siapa pun temasuk orangtuanya sendiri.  Karena menurut saya belajar tidak hanya tentang menulis, membaca serta menghitung saja. Akan tetapi banyak hal tentang  kehidupan yang perlu kita ajarkan kepada anak --anak didik kita.

Saya melihat bahwa anak --anak di sabah khusunya di SIKK, mereka berangkat pagi buta masih sangat gelap dan pulang terkadang sore hari sampai jam lima bahkan jam enam masih berada diskeolah karena menunggu jemputan kendaraan mereka. Para orangtua seolah merasa lebih tenang ketika anak -- anaknya berada disekolah seharian. Namun yang sangat di sayangkan adalah terkadang mereka kehabisan bekal makanan disekolah.

Bisa dipahami kenapa para orangtua lebih mempercayakan anaknya diskeolah. Karena mereka merupakan para pekerja yang waktuya terkadang tidak bisa mereka atur sendiri. Mereka harus mengikuti waktu kaerja yang sudah ditentukan oleh para majikannya. Sehingga para orantua ini lebih percaya kepada sekolah dari pada dilingkungan mereka sendiri.

Waalau pun waktu mereka bersama orangtuanya kurang begitu intensif dan hanya bisa bertemu pada malam hari saja, akan tetapi ketika saya mencoba menyentuh hati nurani mereka tentang kecintaan terhadap orangtua mereka ternyata begitu kuat sekali.  suatu ketika saya masuk kelas dengan sengaja saya membawa sound spekaer dan LCD untuk memutarkan lagu yang  bertema kan tentang Mamah.  Sengaja saya putarkan lagu itu agar bisa menyentuh hati mereka akan perjuangan mamahnya dalam membesarkan mereka.

Begitu saya putarkan lagunya dan mereka hening seketika suasana sambil meresapi kata -- demi kata dalam lagu itu.  entah apa yang mereka pikirkan tentang mamahnya sendiri, yang jelas pada saat itu suasan kelas yang tadinya ramai bak seperti dipasar philipnina itu tiba -- tiba menjadi hening seketika dan tak disangka beberapa menit kemudian keheningan itu berubah menjadi suasana haru biru.

Sambil mereka memegang fotocopy lirik lagu yang dibagikan, terliha beberapa diantara siswa ada yang meneteskan air mata bahkan ada yang menangis tersedu --sedu sambil meneglurakan air mata. Makin lama suasana kelas semakin ramai oleh suara tangisan para siswa bahkan ada yang sampai meraung -- raung. Sungguh tak disangka begitu cepatnya lagu itu menyentuh hati sanubari mereka akan kecintaan terhadap mamanya.

Mungkin mereka selama ini baru sadar akan kehadiran mamahnya di Dunia. Bagaimana mamahnya berkerja keras banting tulang, samapi rela meniggalkan negaranya sendiri hanya demi menghidupi  dan  masadepan anak- ankanya. Lagu itu begitu menyentuh sekali pada hati mereka. Sehingga suasana kelas penuh dengan isak tangis aak- anak yang begit hiper aktif itu. Padahal kalau saya lihat dari segi usia mereka baru kelas 3 Sekolah dasar. Jadi belum begitu paham dengan perasaannya sendiri. Tapi begitu lagu itu diputar ternyata luluh juga.   

Dalam keadaan suasana demikian sempat saya rekam melalui handphones saya dan saya kirimkan kepada orantua murid di grup orantua. Reaksi mereka juga ternyata sangat positif karena selama ini mereka hanya memberikan uang, apakaian, makanan dan lainya.  Jarang sekali terjalin kedekatan kasih sayang anatra ibu dan anak karena hanya bertemu pada saat malam hari.

Saya sampaikan kepada anak- anak didik saya " bahwa suatu saat nanti kelak kalian dewasa kemanapun kalian pergi,  jangan pernah melupakan jasa oarantua terutama mamah kalian yang membesarkan kalian sedari kecil samapi aklain dewasa".  Pesan itu sengaja saya tanamkan agar para siswa senantiasa mengingat mamahnya sampai mereka dewasa nanti.

Berikut adalah lyric lagu yang saya putar pada saat pelajaran SBK yang di gabungkan dengan pelajaran IPS 

" Cinta untuk Mamah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun