Mohon tunggu...
Kompasianer
Kompasianer Mohon Tunggu... Dokter - Menyajikan informasi akurat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kritis, berimbang dan Terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Nasib BUMN Ditangan ET dan Keseriusan Presiden

28 Januari 2020   18:16 Diperbarui: 28 Januari 2020   18:17 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salurkan Donasi anda melalui rekening yang tersedia, bantu sudara kita yang terkena bencana

oleh: Iin Solihin

Bapak Erik tohir Mendapat PR yang sungguh hampir bisa dibilang hampir mustahil, kenapa..? karena BUMN mendekati kehancuran, tingkat kepercayaan publik hampir pupus disisi lain etika dan moral pengelola perusahaan plat merah tersebut sangat amburadul, dalam hal ini menteri Negara BUMN bpk.erik tohir bisa dibilang "orang makan nangka beliau kena getah nya" mengapa tidak..!? dengan situasi keadaan BUMN yang hacur lebur beliau pasti akan dengan sekuat tenaga untuk melakukan yang terbaik, karena ini sangat luar biasa multiflyer effek nya terhadap keuangan negara.

kita sebut saja jiwa sraya yang pada saat hearing di DPR RI dewan komisaris membuka fakta yang mencengang kan, bisa dibayang kan dari total nilain investasi yang dilakukan Jiwasraya senilai 19,17T pada danareksa, 6,63T pada Pasar saham, juga Deposito 4,33T dan lain nya dengan Total 49,6 Triliyun menjadi investasi yang sia-sia yang menjadi pertanyaan 1.Bagaimana tim analisa kelayakan investasi dari BUMN tersebut hingga dapat kecolongan, 2.Bagaimana Pertangung jawabpan Audit Akuntan Publik dan ini pun harus dikejar, dan Pelaku atau pemilik perusahaan investasi yang menyajikan data reel saat pengajuan investasi dan lain nya yang terkait harus di usut tuntas dan dimiskin kan, karena Pemerintah harus ingat... ini menyangkut kreadibilitas Pemerintah dan jangan sampai menjadi Beban Negara yang akan Meploroti APBN.

Belum lagi kasus asabri dan Persoalan BUMN rugi lain nya yang harus cepat diambil sikap oleh pemerintah dalam hal ini meneg BUMN, satu hal yang Pemerintah Lupa dalam mengangkat dewan komisaris dan dewan Direksi BUMN, pengelola Negara atau BUMN harus memiliki atitud yang dan diawasi secara ketat dan berlapis, namun kunci nya adalah pada karakter, ada baik nya orang-orang tersebut selain akhlak yang baik juga memiliki sifat Amanah, Loyalitas/berkomitment, namun juga mampu bekerja dalam timwork, karena saat ini dapat kita dapati banyak kaum Profetional dan mumpuni dibidang nya namun kita krisis SDM yang Amanah dan loyal, dari sifat amanah tersebut SDM dimaksud akan sangat bertangung jawab atas kebijakan dan langkah kongkrit yang diambil nya, sehingga ia tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan dan tidak dapat main mata dengan tangan-tangan jahil yang akan merongrong Negara.

BUMN seharus nya sangat Secure dan Prudent terutama yang bergerak dibidang Asuransi Sosial bukan justru sangat mudah sekali mengalami Fraud karena faktor SDM sehingga sistem sebaik apapun menjadi tidak dapat memprotec karena kolaborasi pelaksana dari sistem tersebut mulaidari pengawasan evaluasi dan monitoring semua nya tidak memiliki itikad baik dan ini terbukti betapa terencana nya Pembobolan BUMN-BUMN tersebut, dan ini harus menjadi pemikiran tersendiri dalam reckrutment baik dewan komisaris dan dewan direksi yang akan menjadi ujung tombak pemerintah dalam mengelola BUMN.

disinilah bapak erik tohir sebagai pengambil kebijakan pada level pelaksana visi&Misi Presiden mendapat tangung jawab yang tidak ringan, bahkan mempertaruskan kreadibilitas dan nama baik, disini juga kita dapat melihat keberanian beliau apakah beliau bisa menturut sertakan meneg BUMN yang Lama jika memang nanti nya dianggap terlibat karena indikasi itu bisa dikatakan ada, karena selama lima tahun menjabat dengan staf ahli dan deputi serta orang-orang profetional disekeliling nya mengapa masih kecolongan bahkan jika bapak erik tohir tidak ditunjuk oleh Bpk Presiden mungkin dan masih dipegang oleh meneg BUMN yang lama bisa sampai habis periode masa jabatan 5tahun kedepan blom terbongkar semua kebusukan yang ada di BUMN, namun kami rakyat berkeyakinan jika meneg BUMN serius menangani ini Rakyat Pastri mendukung, tidak semua Rakyat indonesia mengerti namun semua rakyat indonesia Punya hati dan dapat melihat siapa yang baik dan yang buruk dalam hal ini.

jakarta 28 januari 2020.

   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun