Mohon tunggu...
Kompasianer
Kompasianer Mohon Tunggu... Dokter - Menyajikan informasi akurat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kritis, berimbang dan Terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dampak Perang dagang Cina Vs AS terhadap Indonesia

12 Juni 2019   11:00 Diperbarui: 12 Juni 2019   11:42 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesepatakan penyerahan pengelolaan bandara

Dua Negara kuat sedang memainkan dominasi nya terhadap dunia, hal ini jelas membawa dampak bagi dunia, terlebih indonesia yang memiliki potensi besar, sebagai wilayah yang diperebutkan indonesia seharus nya memiliki good bargaining position, namun tidak demikian, sikap pemerintah yang menempatkan Negara sebagai potensi wilayah potensial justru menempatkan negara pada posisi memelas atau lebih tepat nya sebagai pengabdi.

Indonesia secara geografis adalah gerbang as - cina dan cina - as sehingga dalam hal ini kita memiliki kekuatan sebagai negara berdaulat, kenapa kita mesti kalah strategi dengan singapore yang secara luasan wilayah tidak sebanding, dari sisi jumlah penduduk tidak , bahkan dari sisi sumberdaya alam dan lain nya, namun karena singapor tau memainkan peran nya sehingga dunia international sangat tergantung dengan singapore.

Ini sesuatu yang memalukan, kepentingan dunia terhadap SDA indonesia harus nya bisa menjadi potensi dimana kita melakukan hal besar dalam kerangka bernegara mewujudkan Pancasila karena dengan mengandal kan Resource yang ada kita bisa menjadi minimal macan asia, pada saat predinumbery menjadi menteri kelautan potensi laut bisa menyumbang pembayaran Hutang luar negeri untuk negara namun kini justru semua potensi baik darat laut dan udara menjadi Debt payment guarantee, ini memalukan dan kefatalan dalam mengelola suatu negara besar seperti indonesia.

Indonesia dalam situasi perang dagang ini harus nya bisa menjadi solusi alternatif bagi kedua negara super power tersebut, kekuatan kedua nya yang sama-sama memiliki hak vetto adalah suatu yang bukan main-main dikancah dunia, hal ini harus nya menjadi kan indonesia sebagai kekuatan ketiga yang dapat memainkan peran nya didunia international dengan kekuatan kepentingan Amerika pada dunia tambang kita, dan kepentingan cina akan jalur sutra nya dalam langkah startegi menguasai jalur perdagangan international, namun sangat disayangkan justru indonesia melacur pada salah satu blok dan mengorbankan semua potensi bangsa dan negara, bahkan rakyat nya oun dikorbankan demi mempertahankan kebijakan ekonomi, politik, dan kebijakan strategis lain nya yang terlanjur dibuat.

Keberpihakan yang menghasilkan penjajahan kepada bangsa sendiri adalah kebijakan yang sangat tidak pancasilais dalam kerangka berbangsa dan bernegara pemimpin yang takut pada dominasi asing adalah pemimpin yang tidak memiliki intergritas dan Leadership yang mumpuni, dengan dukungan 265juta penduduk dan potensi sumberdaya alam, laut dan udara yang besar adalah suatu kekuatan yang tidak bisa diremehkan dan seharus nya dapat menjadi senjata Diplomasi yang kuat, posisi geografis yang strategis dan ketidak tergantungan indonesia terhadap bangsa lain ini suatu kredit poin, perlu diingat indonesia salah satu bangsa yang memili cukup potensi untuk perdagangan dalam negeri terutama extensive land potential.

Namun apa lacur pemerintah malah menjadi Calo-calo berdasi dengan mengandalkan kekuatan politik yang ada, soekarno pada jaman nya memimpin negara yang baru merdeka kekuatan nya hanya rasa nationalis yang kokoh serta dukungan para ulama yang setia pada agama dan pancasila dapat wajah international dan mengatakan go to hell amerika mengapa kita sekarang tidak dapat berkata Please go home to the Chinese village, untuk naga-naga yang tidak dapat melebur bersama bangsa indonesia.

Dalam hal ini pemerintah harus memiliki sikap yang berpegang pada falsafah pancasila, bukan mengambil langkah yang akan mengorbankan kedaulatan rakyat bangsa dan Negara, ketika indonesia menempatkan diri pada satu sisi maka akan berdampak baik secara ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan National, dan ini terlalu mahal, namun kita masih ada waktu memperbaiki nya, harapan pada pilpres 2019 ini dapat menghasilkan pemimpin yang berintegritas dan berwawasan international namun juga memiliki sifat nationalis kebangsaan yang dapat diwujudkan Dalam semua kebijakan kedepan, hasil sidang MK akan juga menjadi hatapan masyarakat, namun jika ini pun tidak sesuai harapan rakyat pada umum nya, tinggal 1 harapan, "Miracle.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun