Mohon tunggu...
Iin Nadliroh
Iin Nadliroh Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan (Fakultas Tarbiyah) -

Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Aku Selalu Dibanding-bandingkan?

17 Maret 2018   19:16 Diperbarui: 17 Maret 2018   19:19 3480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Coba kalau kamu mau pilih belajar seperti kakakmu daripada menonton televisi terus-menerus pasti rangkingmu lebih baik!"

Kalimat semacam itu sering terdengar bila orang tua mulai jengkel dengan kemampuan anaknya. Namun, tahukah Anda membanding-bandingkan anak adalah hal yang sangat buruk.

Mempunyai anak yang berprestasi unggul, cerdas dan berkarakter baik adalah harapan setiap orang tua. Selalu ada kebanggaan tersendiri jika buah hati menjadi sosok yang sempurna dimata kita maupun orang lain. Demi tercapainya harapan tersebut, orang tua pasti melakukan berbagai hal agar si anak memiliki semangat untuk menggapai prestasinya. Salah satunya yaitu membandingkan anak dengan sosok yang dianggap ideal/sempurna.

Membandingkan seseorang dengan orang lain rupanya sudah menjadi budaya di masyarakat. Prestasi, kekayaan, kemampuan, penampilan, fisik serta kepandaian merupakan hal yang menjadi akar sebagai kompetisi termasuk bagi anak-anak. Ketika orang tua melihat anak lain mempunyai sesuatu yang dibanggakan maka disitulah mulai muncul fikiran bahwa anakku juga harus menjadi sosok yang juga bisa dibanggakan seperti dia.

Perbandingan yang baik memang mampu memicu anak untuk lebih bersemangat menggapai prestasi. Anak akan merasa termotivasi saat melihat kesuksesan orang lain dan akan berusaha menyamai kondisi tersebut. Namun, apabila perbandingan dilakukan dengan cara yang salah, anak akan merasa tidak dihargai dan hal tersebut bisa dikatakan sebagai bullying karena anak merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri.

Dikutip dari laman Being The Parent, berikut ini adalah 8 dampak buruk yang ditimbulkan dari sikap orang tua yang membanding-bandingkan anaknya:

1. Stres

Saat terus-terusan dibandingkan dengan anak lain, anak akan merasa terbebani dengan sikap orang tua yang selalu menekan si anak untuk menunjukkan kemampuan yang lebih baik. Hal ini akan membuat anak gelisah dan sulit tidur. Sebaiknya Anda sebagai orang tua bicarakan baik-baik dengan anak, tanyakan apa yang membuat semangatnya menurun, apakah ada hal yang mengganggu fikirannya dan kemudian cari jalan keluarnya bersama-sama.


2. Merasa rendah diri

Anak yang sering dibanding-bandingkan mereka akan mulai berfikir bahwa anak-anak lain yang dibandingkan dengannya selalu lebih baik darinya. Dan anak tidak mampu membuat sesuatu yang baik yang sesuai harapan orang tuanya.

3. Menghindari keramaian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun