Mohon tunggu...
iin lyla
iin lyla Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Dampak Konsumtif Generasi Z Terhadap Minat Baca

1 Maret 2018   21:27 Diperbarui: 1 Maret 2018   22:41 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan konsumsi tiada batas, membeli sesuatu yang berlebihan atau secara tidak terencana. Pada banyak kasus, perilaku konsumtif ini tidak berdasarkan pada kebutuhan, tetapi didorong oleh hasrat dan keinginan. konsumtif amatlah variatif, tetapi pada intinya dari pengertian perilaku konsumtif adalah membeli barang tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan pokok.

            Jika ingin melihat fenomena yang sedang terjadi cukup amati melalui budaya yang kini tengah berkembang.

Fenomena yang 'unik' terjadi pada generasi Z (generasi milenial) yakni kebanyakan mahasiswa kekinian, yang mengakibatkan mahasiswa kekinian tersebut tidak tahu mana arah kiblat yang menjadi dasar mengapa mereka Ber-Mahasiswa, dan akan kemana mereka setelah menjadi mahasiswa. Yang salah satunya dikarenakan adanya paksaan atau tuntutan kuliah dari orang tua untuk menjaga gengsi keluarga (katanya) atau kuliah dikarenakan memanfaatkan kondisi ekonomi orang tua yang serba ada.

Sehingga pada realitanya yang terjadi hari ini kebanyakan mahasiswa memiliki sifat apatis atau sifat yang tidak peduli dengan lingkungan & kondisi sekitarnya, terlebih mereka lebih memilih dan memprioritaskan style yang berlebihan ketimbang membeli buku bacaan yang dianggap tidak lebih penting dari pada  fashion. Semua itu semakin jelas terlihat dengan sedikitnya mahasiswa yang mengunjungi toko buku atau perpustakaan yang telah disediakan oleh kampus. Sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa militansi mahasiswa hari ini hampir tak terlihat lagi.

Minat baca semakin mengikis seiring berjalannya waktu. Memburu baju, sepatu, sampai dengan aksesoris diujung kuku lebih diprioritaskan daripada berburu buku mengisi amunisi otak untuk menambah wawasan dan mengasah keintelektualan yang seharusnya melekat pada diri seorang mahasiswa.

Sebagian mahasiswa, mungkin ada yang beranggapan membaca merupakan aktivitas membosankan. Maka tidak heran, meski sudah banyak buku yang dijajakan di toko-toko buku, ternyata kurang menarik untuk dibeli. Perpustakaan seolah hanya menjadi pajangan untuk menggenapi pemandangan saja. Jarang disinggahi, apalagi disesaki untuk berburu buku-buku bacaan.

Pepatah, "buku adalah jendela dunia," seperti terlupakan. Padahal, sejatinya sangat bermakna. Melalui bukulah kita banyak menimba ilmu pengetahuan. Kalimat-kalimat yang terangkai rapi di dalamnya mengandung sari-sari ilmu yang sangat kita butuhkan. Tidak salah jika Roem Topatimasang mengatakan, "setiap tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru, dan setiap buku adalah ilmu."

Tetapi, tampaknya minat baca mahasiswa saat ini patut dipertanyakan. Realitas berbicara lain. Sebagian mahasiswa malah banyak mengisi hari-harinya hal-hal yang kurang produktif.

Kemudian bagaimana solusinya? Bagaimana menyikapi fenomena yang kini semakin membudaya dikalangan mahasiswa?

Menurut penulis, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama,enyadari bahwa mahasiswa tidak hanya sekedar status pelajar, yang harus dipahami adalah status mahasiswa memiliki esensi, yang dimana esensi mahasiswa bermakna landasan yang mendasari diri mahasiswa untuk mampu bersikap & bertindak selayaknya mahasiswa dan mampu mempertanggungjawabkan status mahasiswa itu sendiri.

Kedua, memotivasi diri. Kita perlu memotivasi diri dengan cara membangkitkan semangat untuk terus membaca buku. Rasa malas perlu diubah menjadi semangat membaca yang instens. Kecerdasan dengan bekal pemahaman yang banyak sekaligus pemikiran luas harus menjadi alasan mengapa harus terus membaca, membaca, dan membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun