Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maafkan Kami

26 Agustus 2010   08:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:42 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua mahluk yang bernyawa didunia ini pasti akan mati, hanya saja kapan, dimana dan bagaimana kematian itu dayang menghampiri semuanya adalah rahasia Sang Pemberi Hidup. Nggak tahu tiba tiba saya teringat dengan peristiwa sekitar dua tahun yang lalu, yang kebetulan juga berlangsung dibulan ramadhan. Saat itu saya masih tinggal di rumah orang tua, yang walaupun tidak berada di kota besar , tapi memiliki tingkat "kecuekan" antar tetangga yang tinggi. Jadi nggak ada yang namanya ibu-ibu main ke rumah tetangga sambil nyinyir tentang artis,sinetron,kredit panci atau istri baru seseorang, apalagi bapak-bapak yang merokok bersama di pos ronda sambil ngobrol ngalor ngidul soal bola (wong siskamling aja nggak ada,jadi kami membayar hansip untuk menjaga keamanan) dan yang pasti antar tetangga tidak mau ikut campur masalah orang (tiga hal ini justru yang membuat saya suka tinggal disini). tetapi ternyata hal yang kuanggap positif ini malah berbalaik menjadi negatif akhirnya. Sebelah depan dan samping kanan rumah bapak adalah sawah dan kebun pisang, sedangkan samping kiri dan belakang adalah rumah tak berpenghuni.Nah empat kapling disebelah kanan rumah, tinggallah sepasdang suami istri yang sudah lansia. suatu ketika sang istri pergi untuk menjenguk cucunya ke luar kota dan pastinya menginap agak lama. Satu, dua,tiga hari tidak ada kejadian yang berarti, kamipun para tetangga sangat yakin kalau kakek nenek itu pergi berdua dan rumah tak berpenghuni, karena pintu,jendela rapat terkunci dan lampu depan tetap menyala di siang hari. Selain itu sang nenek juga tidak berepesan kepada tetangga sebelah seperti biasa kalau dia meninggalkan kakek sendirian di rumah. Beberapa hari berselang, kami para tetangga tiba-tiba terganggu dengan banyaknya lalat yang beterbangan entah darimana asalnya, dan keesokan harinya mulai tercium bau busuk yang menyengat. kami mulai kelabakan dan mencari asal bau yang tidak menarik hati ini, semuanya sangat yakin pasti ada kucing mati karena dulu pernah ada kejadian serupa. Nah disaat darurat seperti inilah biasanya kekompakan warga baru bisa dilihat, semuanya berusaha keras menjadi yang pertama mengatasi masalah. Tapi apa daya sampai masuk got dan "blusukan" ke kebun pisang tetap saja sumber bau tidak ketemu. Akhirnya kami menyerah dan pulang ke rumah masing masing dengan harapan besok pagi bau akan hilang dengan sendirinya. Namun siang harinya, sang nenek yang sudah pulang tiba-tiba tergopoh datang ke rumah bapak dan memberitahukan kalau dia nggak bisa masuk rumah karena pintu terkunci dari dalam, dan kakek yang dipanggil berulang tidak menjawab.Deg.....kamipun langsung berprasangka buruk, ya Allah semoga bukan seperti yang kami pikirkan, begitulah doa yang kami panjatkan. Singkat cerita dengan dibantu para tetangga didobraklah pintu dan........ya Allah terlihatlah di sofa sosok kakek sudah tertidur untuk selamanya dengan kondisi yang sangat menyedihkan.......Innalillahi wa inna illaihi roji'un .... ya Allah maafkan kami, atas segala dosa,kelalaian, egoisme,individualisme, ketidakpedulian dan segala kekurangan lainnya...ampunilah dosa sang kakek dan lapangkanlah jalannya semoga mendapat tempat yang terbaik disisiMu, amin. *Maaf kalau bingung bacanya, habis nggak pernah nulis yang serius sih . -gambarnya dari pakdhe google-

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun