Mohon tunggu...
Iin Indriyani
Iin Indriyani Mohon Tunggu... Novelis - Penikmat Keheningan

Penulis dan Buruh Migran Taiwan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rindu di Utara Formosa

26 Maret 2020   21:10 Diperbarui: 26 Maret 2020   21:13 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Basa-basi. Ya, itu yang terjadi dalam percakapan kami siang itu. Entah mengapa, aku sendiri bingung apa yang ingin aku katakan. Melihat sorot matanya yang bersembunyi dari tatapanku, aku tak punya keberanian untuk bicara lebih dalam. 

Aku tidak mau airmata yang dia tahan terjatuh di depanku. Aku paling tidak bisa melihat kesedihan di wajahnya. Aku ingin dia selalu tersenyum, bahagia. 

Lima belas menit berlalu begitu cepat kurasakan. Sikap salah tingkah kami berakhir dengan suara bel yang berdering di samping meja polisi. Aku keluar dari ruangan. 

Hatiku memberontak untuk kembali menatapnya. Bahkan mungkin untuk yang terakhir kalinya sebelum aku pulang. Dia tersenyum lepas kepadaku sembari melambaikan tangannya. 

Sangat manis sekali. Aku membalasnya tak kalah manis. Dan setelah itu, kami berpisah dan tak dapat saling menatap lagi hingga detik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun