Mohon tunggu...
IING FELICIA
IING FELICIA Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Educator, Author, Trainer, Certified Teacher

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pertemuanku dengan Kompasiana, Cinta Bersemi

14 Mei 2022   09:53 Diperbarui: 14 Mei 2022   09:59 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompasiana.com/tututsetyorinie

Sejak pandemi melanda dunia dan bercokol di Indonesia pada bulan Maret 2020 yang lalu. Dampak pertama yang terasa adalah merosotnya daya beli masyarakat. Diakibatkan PSBB, pemutusan hubungan kerja dan lainnya.

Industri pariwisata, travel, pendidikan, transportasi, kuliner ikut berombang-ambing. Beberapa teman yang bekerja di biro travel sudah dipotong gajinya dari awal permulaan penguncian negara-negara terhadap penerbangan luar negeri.

Banyak yang dirumahkan sementara sampai keterusan. Selain ada yang berbelit utang dalam jumlah lumayan banyak akibat pembatalan perjalanan.  Trenyuh.  

Info terakhir sebagian mereka sudah beralih profesi menjadi pebisnis rumahan melalui grup online dan Instagram. Syukurnya mereka adalah selegram. Kalau yang gagap teknologi. Nah ini yang berabe. Menjadi hambatan buat mereka-mereka lambat dan sulit beradaptasi.

Sekolah hybrid menjadi pilihan. Webinar menjamur. Mendadak grup di HP bertambah. Menu pilihan aplikasi playstore menjadi kawan untuk berbelanja, pesan makanan, antar barang, transfer uang dan sebagainya. Yang penting tidak berkerumuman dan Work From Home (WFH).

Pengaruh fantastis pun banyak ceritanya. Karena pemanfaat teknologi informasi dan komunikasi mendorong orang-orang tidak lagi beraktivitas secara konvensional. Dari pertemuan langsung menjadi tatap maya. Inovasi dan pengembangan diri terus dikejar bagi mereka yang ingin bertahan dalam perubahan yang mendadak.

Aku, salah satu yang mendapatkan manfaat atau sisi positif dampak Covid ini. Mengapa?

Diawali saya bersedia menjadi narasumber yang dikoordinasi oleh GESS Indonesia secara daring. Oleh kakakku rekaman itu diteruskan kepada salah satu pengurus organisasi buddhis. Kemudian atas kesempatan yang diberikan ibu Muljawati, aku berbagi pengalaman. Tidak sampai disitu saja, beliau menawarkan saya apakah ingin belajar menulis.

Benar juga sebuah kebajikan akan menjadi magnet kebajikan berikutnya.

Enggak pakai tunggu lama, aku mengiyakan bergabung dalam grup. Terus terang aku pun belum tahu apa dan bagaimana nantinya. Pokoknya gabung. Niat menulis ada. Terlebih di Kompasiana. Apa daya percaya diriku belum nampak. Pemula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun