Mohon tunggu...
Iin Andini
Iin Andini Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Guru

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sanjungan

7 Maret 2021   00:15 Diperbarui: 7 Maret 2021   00:39 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: kwikku.com)

Ketika sanjungan diberikan setinggi-tingginya

Terasa diri manusia seperti terbang di atas awan

Tak pernah terpikirkan tajamnya maksud di balik sanjungan

Tak terasa ada perih di balik sanjungan

Tatkala kesempatan itu datang

Sanjungan itu akan berangsur-angsur hilang

Tarikan yang semakin kuat mulai berganti hinaan

Luapan emosi semakin membuat diri terperosot

Semua yang berharga kini telah berganti murahan

Semua yang memberikan sanjungan beralasan

Tinggallah diri sendiri di pertengahan jalan

Tak tahu jika sanjungan itu telah memudar

Waktunya telah tiba

Semua datang menyerang

Musuh telah menghampiri satu persatu

Mulai menerkam secara perlahan-lahan

Ya, itulah hidup yang hanya hidup dari sanjungan

Sanjungan akan menjatuhkan tanpa rasa ampun

Memang, setiap langkah memerlukan introspeksi diri

Menyadari sebuah kekejaman di balik sanjungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun