Mohon tunggu...
Iin Andini
Iin Andini Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Guru

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Novel Nara "Korea Bukan Rumahku": Mencari Jejak yang Tidak Berujung

22 Februari 2021   22:52 Diperbarui: 22 Februari 2021   23:01 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Picuki.com)

Judul: Nara "Korea Bukan Rumahku"

Penulis: Seni Asiati Basin

Tahun Terbit : 2020

Penerbit: Tidar Media

Tebal Halaman: 168 hlm.

Dengan membaca Novel Nara "Korea Bukan Rumahku", pembaca disuguhkan dengan pergantian latar cerita yang akan membawanya pada musim salju di Korea, Sungai Han di Gangnam, Seoul Grand Park, serta tempat wisata lainnya yang ada di Korea, Jakarta, dan Bandung. 

Kecerdasan penulis mengolah konflik yang dialami oleh tokoh Lyan cukup apik. Membaca novel ini, seolah-olah kita sedang menikmati cerita dalam drama Korea.

Setelah sukses dengan novel pertamanya Bapak, Langit Akan terbang, Seni Asiat Basin menghadirkan novel kedua yang akan "menyandera" pembaca untuk masuk ke dalam cerita. 

Sepintas kita melihat judul novel pertamanya, pasti dipenuhi oleh kepiawaian imajinasi penulis.  Begitu pun dengan novel kedua ini dipenuhi oleh imajinasi tentang tokoh dan alur cerita yang tidak terkira berlatar di Indonesia dan Korea.

Menurut informasi dari pengatar penulis, cerita ini terinspirasi dari anaknya, Natasha Ginting, yang bekerja di Korea. Penulis lalu memberikan tantangan kepada putrinya untuk menceritakan pengalamannya selama di Korea. Dari cerita pengalaman anaknya itulah akhirnya penulis yang juga merupakan seorang Instruktur Literasi Nasional menuangkan kisah tersebut dalam novel ini.

Tokoh utama yang diceritakan dalam novel ini, yaitu Lyan, Nara, dan Rana yang merupakan keturunan Korea. Lyan dan Nara merupakan saudara kandung yang harus terpisah karena kecelakaan pesawat. Ketika itu, Nara yang merupakan adik Lyan bersama orang tuanya berangkat ke Korea untuk mengunjungi neneknya. Sementara itu, Lyan tinggal di Bandung karena harus mengikuti lomba debat bahasa Korea yang waktunya diundur kala itu.

Lyan sangat menyesal atas kecelakaan pesawat yang dialami kedua orang tuanya dan Nara. Lyan berharap masih dipertemukan dengan Nara adiknya karena hanya jasad kedua orang tuanya yang ditemukan. Lyan sangat menyesal atas kejadian itu dan terus merindukan sosok Nara. Untungnya, Lyan memiliki kekasih bernama Nala yang menemani hari-harinya.

Sampai akhirnya, Lyan berangkat ke Korea bersama Rana yang merupakan partner kerjanya sebagai host pada salah satu stasiun televisi. Di sinilah awal keretakan hubungannya dengan Nala. Lyan memaksakan diri berangkat ke Korea untuk mencari tahu keberadaan keluarganya dan Nara di Korea. Di samping itu, Lyan juga penasaran akan sosok Rana yang memiliki kesamaan dengan adiknya Nara.

Sesampai di Korea, Lyan dihadapkan pada suatu masalah dengan keberadaan gadis Korea bernaman Nara, sama dengan nama adiknya.  Lyan menjadi bingung menentukan adik yang sebenarnya, apakah Nara atau Rana. Pada akhir cerita, Lyan kecelakaan karena ditabrak sebuah truk pembawa kayu. Lyan akhirnya bertemu dengan kedua orang tuanya dan mengetahui identitas Nara dan Rana yang sebenarnya.

Lewat cerita ini, pembaca akan merasa dipermainkan oleh imajinasi penulis dengan konflik batin dialami oleh tokoh utama, pemilihan sudut pandang pertama tokoh, pemilihan nama tokoh yang hampir sama antara Nara, Nala, dan Rana.  

Pembaca harus jeli memahami ceritanya karena jika tidak pembaca akan mengalami kebingungan sampai akhir cerita. Pada cetakan pertama ini, ada beberapa kesalahan penulisan kata dan huruf. Sepertinya novel ini belum sempat diedit oleh penerbitnya.

Terlepas dari itu, pemilihan cover pada novel ini cukup menarik. Huruf yang digunakan dan pemilihan gambar bunga sakura musim semi mendukung latar cerita ini berada di Korea. Namun, munculnya kalimat "Korea Bukan Rumahku" akan membuat pembaca penasaran isi cerita novel ini. Itulah kesan awal yang diberikan novel ini.

Kisah Lyen, Nara, Rana mengajarkan kita arti keluarga, persahabatan, dan perjuangan. Cerita ini bisa dinikmati oleh remaja sampai dewasa. Teristimewa, cerita ini sangat cocok bagi mereka yang sangat fanatik dengan Negeri Ginseng tersebut.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun