Mohon tunggu...
Ihza Maulana
Ihza Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Belum kerja

Saya lebih suka tidur dan makan dari pada bermain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hijrahnya nabi ke madinah

4 Januari 2023   10:10 Diperbarui: 4 Januari 2023   11:47 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama Nabi Muhammad SAW dakwah di makkah sering mengalami musibah atau cobaan yang sangat besar, sampai Nabi Muhammad SAW diancam dan diusir oleh kafir Quraisy karena mereka tidak suka terhadap agama yang dibawa oleh nabi muhammad, kemudian nabi muhammad beserta kaum muslimin hijrah ke madinah untuk menyelamatkan diri serta menyelamatkan agama tauhid, risalah kebenarannya yang sedang berada dalam tanggung jawabnya dengan tujuan untuk mencari tempat yang kondusif untuk selanjutnya menyusun kekuatan baru demi tercapainya kemenangan yang tertunda.
Hijrahnya mereka bukan semata-mata untuk menjauhkan diri dari gangguan dan ejekan kafir Quraisy, tetapi sekaligus merupakan usaha bersama untuk mendirikan sebuah masyarakat baru di daerah yang aman. Rasulullah hijrah dari makah ke Madinah bukan tanpa alasan, ada beberapa latar belakang hijrah yang dilakukan oleh nabi, salah satunya kota madina dianggap pusat penyiaran agama islam di arab, dan juga Jauh sebelum peristiwa hijrah ke madinah yang dilakukan oleh nabi dan para sahabatnya, pemimpin kabilah di Madinah dari Kaum Anshar dan Kaum Muhajirin pernah mendatangi nabi. Mereka menyatakan bahwa masyarakat Madinah sanggup melindungi keselamatan pribadi Rasul maupun para pengikut Islam. Karena itu, mereka menghendaki pemeluk Islam pindah memulai hidup baru di Madinah.

Dalam memperkuat agama islam di madinah, nabi segera melakukan dasar-dasar bermasyarakat, yaitu: pertama, nabi muhammad membangun masjid, Tujuan nabi muhammad membangun masjid di madinah adalah untuk mempersatukan umat islam dalam satu majlis, sehingga majlis ini umat islam bisa melaksanakan shalat jama’ah secara teratur, mengadili perkara-perkara dan berusyawarah. Masjid ini memegang peranan penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan memper erat tali ukhuwah Islamiyah. Masjid itu merupakan sebuah ruangan terbuka yang luas, keempat temboknya dibuat dari batu bata dan tanah. Atapnya sebagian terdiri dari daun kurma dan sebagian lagi dibiarkan terbuka, dan salah satu bagian lagi digunakan untuk orang-orang fakir miskin yang tidak punya tempat tinggal. Tidak ada penerangan dalam masjid itu pada malam hari. Hanya pada waktu shalat Isya diadakan penerangan dengan membakar jerami. Yang demikian ini berjalan selama sembilan bulan. Sesudah itu kemudian baru mempergunakan lampu-lampu yang dipasang pada batang-batang kurma yang dijadikan penopang atas itu. Sebenarnya tempat-tempat tinggal Nabi sendiri tidak lebih mewah keadaannya dari pada masjid, meskipun memang sudah sepatutnya lebih tertutup. Kedua, mempersatukan dan Mempersaudarakan antara Kaum Anshar dan Muhajirin. Jadi sebelum nabi hijrah ke madina ada dua kaum yang bertentangan kemudian Nabi Muhammad SAW hendak menciptakan toleransi antar golongan yang ada di Madinah, oleh karena itu Nabi membantu perjanjian antara kaum muslimin dengan non muslimin. Kebebasan Beragama Bagi Seluruh Penduduk Madinah Ia melihat adanya suku-suku yang saling bertentangan dalam kota ini, Tapi juga nabi muhammad melihat kabilah-kabilah dan suku-suku itu semua merindukannya adanya suatu kehidupan yang damai dan tentram, jauh dari segala pertentangan dan kebencian, yang pada masa lampau telah memecah-belah mereka. Tujuan Rasulullah yang pertama dan yang terakhir, ia meneruskan risalah, yang penyampaiannya telah dipercayakan Allah kepadanya, dengan mengajak dan memberikan peringatan. Akan tetapi, oleh penduduk Mekkah sendiri, dengan cara kekerasan risalah ini dilawan mati-matian, sejak awal kerasulannya sampai pada waktu hijrah.

Tujuan nabi muhammad menciptakan toleransi antar agama yaitu memberikan ketenangan jiwa bagi mereka yang menganut ajarannya dengan jaminan kebebasan bagi mereka dalam menganut kepercayaan agama masing-masing. Baik bagi seorang Muslimin, seorang Yahudi, atau seorang Kristen masing-masing mempunyai kebebasan yang sama dalam menganut kepercayaan, kebebasan yang sama menyatakan pendapat dan kebebasan yang sama pula dalam menjalankan propanganda agama. Dalam langkahnya Rasulullah mengadakan Ikrar Aqaba ini terjadi ketika dua belas penduduk Yathrib yang bertemu dengan Nabi di ‘Aqaba. Ditempat inilah mereka menyatakan ikrar atau janji kepada Nabi (yang kemudian dikenal dengan nama) Ikrar ‘Aqaba pertama. Mereka berikrar kepadanya untuk tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak mengumpat dan menfitnah, baik di depan atau di belakang.

Sifat nabi muhammad yang di terapkan pada masyarakat madina adalah keteladanan nabi muhammad SAW, Selalu berpegang teguh pada kebenaran, Suka kedamaian, tegas tanpa kompromi dan yang terakhir adalah piagam madinah yang sampai saat ini masih felefan karena yang melatar belakangi piagam madina bersifat universal dengan mengedepankan sikap saling menghirmati dan saling menghargai perbedaan dalam masyarakat, sehingga masyarakat madinah bisa hidup berdampingan untuk memperjuangkan kepentingan bersama Melalui persatuan masyarakat dalam artian toleransi yang dilandasi kebersamaan dan kasih sayang.

Maka dari itu nabi muhammad SAW adalah tokoh paling penting ketika membahas  kegiatan dakwah yang ada di dalam maupun di luar wilayah arab hingga menyebar seperti zaman sekarang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun