Mohon tunggu...
Ihya Aditya Fami Maarif
Ihya Aditya Fami Maarif Mohon Tunggu... Freelancer - Im Human.

Random Thoughts Are Pleasureable.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kalung Anti Virus Buatan Pemerintah yang Meresahkan

17 Juli 2020   14:13 Diperbarui: 17 Juli 2020   14:13 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini masyarakat digegerkan dengan Sebuah Kalung "Anti Virus" hasil penemuan Kementrian Pertanian (Kementan) yang katanya dapat menghalau virus Covid-19.

Kalung tersebut terbuat dari tanaman eucalyptus  di rencanakan akan di produksi masal dan mengharapkan semua masyarakat untuk menggunakannya.

Meskipun begitu, kalung ini tetap menjadi sebuah problematika, karena Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahkan World Health Organization (WHO) sampai sekarang masih belum menemukan penangkal dan vaksin dari virus tersebut. Sedangkan Kementan sudah berani mengakuisisi bahwa produk mereka ini ampuh menjadi Anti Virus dari COVID-19 tersebut.

Dilansir dari Pikiran Rakyat,  Dirut RSPI, dr. Mohammad Syahril merasa sudah tak perlu dilanjutkan. "Kita udah tau nih penularan virus itu dari droplet, nah pertanyaannya kalau kalung ini bagaimana menghambat virus," tuturnya. Virus tipe droplet sendiri menyebar melalui indra pernafasan dan juga mata, secara logika, kalung tidak akan bisa menghambat karena di letakkanya pun hanya di leher, dan masih kurang dekat dengan indra yang menjadi penyebar virus tersebut.

Yang di khawatirkan adalah, masyarakat akan kurang aware dengan prosedur sebelumnya. Dimana diharuskan menjaga jarak, menggunakan masker, dan selalu mencucui tangan, mereka malah beraktifitas secara normal seakan virus ini sudah tidak ada karena mereka merasa aman dengan kalung tersebut. Apalagi, kalung ini belum teruji dan terbukti dapat menjadi penghalau dari virus Corona.

Meskipun begitu, Kalung eucalyptus ini sendiri tetap memiliki nilai positif. Selain pemberdayaan kekayaan alamnya, produk ini dapat meningkatan kemakmuran petani bila di produksi secara masal. Dan masyarakatpun akan lebih aware untuk menjaga kesehatan karena secara tidak langsung sudah teredukasi dengan sumber daya alam yang dapat memberi manfaat terutama di bidang kesehatan untuk mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun