Mohon tunggu...
Ihwan Ghazali
Ihwan Ghazali Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Manjadda wajada....barang siapa bersungguh2 dia akan berhasil..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jamur Atribut Kampanye Caleg DPR-DPD RI is a Waste?

27 Desember 2013   23:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam buat sobat kompasiana apakabar? Semakin mendekati masa pemilu 2014, attribut kampanye semakin marak ditemukan. mulai dari belakang angkot, stiker yang menempel ditiang-tiang PLN, poster didekat persimpangan dengan berbagai gaya dan kata2 mutiara beserta se-abrek titel ga jelas, helem gratis berlogo partai dan nama caleg, dan banyak lagi. [caption id="attachment_286387" align="aligncenter" width="661" caption="Superman sedang kampanye :D"][/caption] [caption id="attachment_286388" align="aligncenter" width="637" caption="lagi musim nempel atribut di belakang angkot"]

13881608131044301859
13881608131044301859
[/caption] [caption id="attachment_286389" align="aligncenter" width="413" caption="ngotorin "]
13881608571623923660
13881608571623923660
[/caption] terkadang saya berfikir, dengan cara kampanye yang mengotori pemandangan ini, apakah rakyat kenal siapa mereka? apakah rakyat mengerti tindak tanduk mereka? saya rasa sangat sedikit yang meng "iyakan " kalau 100% rakyat kenal. dengar berita pagi ini, untuk membuat atribut kampanye itu saja memerlukan dana yang tidak sedikit 500 jt hingga 1 milyar harus disIapkan peserta caleg. GILA!!! iya kalau terpilih, kalau nggak? bisa menambah ruang di RSJ daerah nya masing2. kalau kepilih ya siap2 cari cara agar balik modal. KORUPSI itulah jalannya. saya akui tidak semua caleg itu buruk, tapi persepsinya dengan sistem sekarang, rakyat paling bodoh pun tau apa yang akan dilakukan para caleg kalau sudah terpilih. Kapan indonesia mau memperbaiki sistem demokrasi yang mahal dan berujung pada korupsi ini? kapan indonesia berish dari atribut kampanye yang tidak efektif ini, kapan indonesia memperbaiki sistem demokrasi yang mahal ini. sedih melihat semua nya ini. belum lagi pemilihan bupati, walikota gubernur presiden. indonesia memiliki lebih dari 30 provinsi . akibatnya dana kampanye pun tidak sedikit, tidak lagi memiikirkan sekolah yang roboh, anak2 miskin yang tidak bisa sekolah karena biaya. Ya Allah mengapa ini terjadi pada negeri ku ini. saya yakin suatu saat akan ada pemuda indonesia yang tulus,ikhlas mau dan berani melawan arus dan lingkaran setan seperti yang ada sekarang ini. Allah pasti bantu pemuda itu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun