Mohon tunggu...
IHSAN RAMA SURYA ASSYARYFA
IHSAN RAMA SURYA ASSYARYFA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMP

Hobi olahraga raga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Impian Anak Petani

9 Desember 2022   15:35 Diperbarui: 9 Desember 2022   15:38 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu hari saya membayangkan bagaimana cara saya bisa menggapai impian, Menurut saya menjadi prajurit adalah impian yang harus saya capai untuk mempertahankan dan menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia. Namaku Hasan, Aku lahir dari keluarga Sederhana di kabupaten Magelang Jawa tengah, Sejak kecil aku bercita Ingin menjadi Seorang Abdi Negara, Ya Sebenarnya ltu terlihat tidak Mungkin bagiku tetapi aku harus berjuang untuk mewujudkannya, karena ayah dan Ibuku adalah Seorang Petani, Selain menjadi petani ayah saya juga mengurus Sapi-Sapi yang diwariskan dari kakek Saya, Penghasilannya memang tidak menentu tetapi itu cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Aku sangat berambisi menjadi anggota tentara karena ingin menjadi Seorang prajurit untuk membanggakan kedua orang tuaku dan mengangkat derajat keluargaku. Di Saat umurku 10 tahun aku melihat tentara yang sedang mengadakan pawai di dekat kotaku dan aku sangat kagum melihat Seorang Prajurit Yang menggunakan baju Loreng yang membawa Senjata Saat Pawai dan Sentak aku berkata kepada Ayahku akut dengan ingin menjadi Prajurit .

Ayahku pun hanya tersenyum dan memberi motivasi untuk bisa menjadi Seorang Prajurit. Kata ayahku "yen Arep dadi prajurit kudu sinau supaya bisa mujudake impianmu". Kurang lebih Yang artinya "Jika kamu ingin seorang prajurit, kamu harus belajar untuk mewujudkannya."

Semenjak masuk SMP aku selalu bersemangat untuk belajar supaya mendapatkan nilai yang memuaskan, dan di sekolah aku mengikuti organisasi Paskibraka karena Di situlah aku berani untuk mengejar Cita-cita, menjadi pribadi yang disiplin dan tagas . Walau di Saat SMP aku hanya dibekalkan uang Lima belas ribu rupiah, Yang Itu lebih dari cukup untuk membeli makan di sekolah, Jika aku ingin membeli suatu barang aku Selalu menyisihkan atau menabung uang Jajanku, Namun aku tidak pernah malu dengan Keadaanku Saat ini, karena aku tidak mau menyusahkan kedua orang tuaku dan dia selalu mengajarkanku bagaimana Caranya bersyukur. Tiga tahun Pun Sudah kulalui Di SMP setelah itu aku pun melanjutkan Sekolahku Di SMA 3 Tangsel Saat itu aku mengambil Jurusan IPA itu sangat membuatku senang, Di SMA Juga aku masih aktif diorganisasi Paskibraka dan disitu aku mulai mengikuti berbagai lomba dan mendapat Pengalaman. Aku masih fokus dengan Impianku Menjadi seorang Tentara, Tak lupa aku selalu berdoa dan Giat belajar, latihan Jasmani untuk mempersiapkan diri supaya mendapat nilai yang maksimal. Di sekolah aku bukanlah Seorang siswa yang berlalu cerdas tetapi aku terus berusaha untuk meraih cita cita Yang aku harapkan, Dan disaat kelulusan SMA aku mendapat nilai yang lumayan bagus.

Sesudah lulus aku terus belajar dan latihan fisik untuk mempersiapkan pendaftaran Tentara, disaat aku berlatih dan aku mendengar dari ayahku kalau ada Pendaftaran Bintara TNI-AD, Setelah mendengar itu aku mempersiapkan berkas dan formulir Untuk mendaftar TNI, disaat itu ternyata aku dinyatakan gagal di kesehatan , tetapi aku Tidak menyerah meskipun gagal, Ditahun depan ada Pendaftaran Perwira TNI-AL masih ingin menjadi Seorang Tentara dan Saat itu aku pergi Ke Surabaya Jawa Timur untuk mendaftar, Disaat tes aku mengerjakan Dengan Serius, aku tidak mau sebagaimana tahun kemarin Yang gagal, Tidak lupa aku meminta orang tua mendoakan supaya aku bisa terpilih Menjadi seorang prajurit, Dan dites pusat Alhamdulillah akhirnya aku dinyatakan lolos terseleksi menjadi teruna TNI AL dari ribuan orang Yang Mendaftar, Ini adalah kebanggaan dan hadiah untuk orang tuaku di rumah, karena doanya dan restunya akhirnya aku terpilih Tentara TNI AL.

Sejak Saat Pengumuman kelulusan tersebut Aku pun tidak bisa bertemu dengan keluarga karena pendidikan yang harus kulakukan, namun Pelatih menghampiri dan memberikan Support Supaya tidak bersedih karena meninggalkan keluarga untuk pendidikan di Surabaya, Tetapi ini Bukanlah Saatnya bersedih karena perjalananku masih Panjang. Setelah Pendidikan di Surabaya aku pun lulus menjadi Prajurit berprestasi lalu dilantik dan diberi Pangkat letnan dua, Saat itu keluargaku datang dan melihat Anaknya ini menjadi tentara dan membanggakan mereka serta Mengangkat derajat orang tua, aku pun memberikan hormat dan langsung bersujud dikaki kedua orang tuaku dan Berterima kasih karena mereka sudah mendoakan agar aku bisa lulus dengan Lulusan terbaik, Disaat aku bertugas pertama kali, aku ditempatkan Dipulau Kalimantan, aku bertugas berlayar menggunakan kapal militer untuk mempertahankan lautan Di Indonesia dan menjaga dari Warga Negara Asing datang ke lautan Indonesia untuk mengambil atau merusak lautan milik Indonesia. Aku pun bersemangat karena bisa menjadi seorang prajurit Jalesveva Jayamahe dan dapat mengelilingi lautan Negara Republik Indonesia.

"Jalesveva Jayamahe" yang sering kali diterjemahkan sebagai "Justru di Laut Kita Jaya". Motto ini sebenarnya berasal dari zaman Majapahit, yang angkatan lautnya sering memakai kata ini untuk membangkitkan semangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun