Dukungan agar warga Papua tidak tertipu hasutan referendum muncul dari berbagai elemen masyarakat. Menurut mereka, ajakan itu hanyalah provokasi sesat yang mengadu domba bangsa Indonesia.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Jaringan Muda Papua Indonesia (JAMPI) menggelar aksi damai di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Mereka berharap masyarakat Papua tidak mudah diperalat oleh kelompok yang membuat kerusuhan di bumi Cenderawasih.
Menurut JAMPI, kerusuhan di Papua tidak terlepas dari provokasi, dan berita hoaks yang dilakukan oleh oknum dan organisasi berafiliasi dengan pihak asing.
Bahkan media luar negeri juga menyebarkan berita hoaks meskipun sempat meralatnya setelah ada protes keras.
Bagaimanapun, Papua sudah menjadi bagian yang sah dari NKRI dan diakui oleh hukum internasional. Untuk itu, kita  jangan beri tempat para provokator dan LSM pro-referendum.
Orang asli Papua sendiri lebih memilih setia kepada NKRI dan tidak ada yang merasa terjajah sama sekali. Mereka yang berkoar-koar referendum biasanya ada di luar negeri atau pihak yang bekerja untuk negara lain.
Jiwa dan raga rakyat Papua adalah Merah Putih. Kita harus bersatu melawan organisasi pro referendum yang menginginkan disintegrasi bangsa.
Sepakat?