Tepat di momen Hari Ulang Tahunnya kali ini, kita perlu menegaskan kembali mengenai jati diri Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tak lain, jati diri TNI adalah institusi negara yang berdiri di atas semua golongan.
Di dalam kredo TNI ditegaskan bahwa politik tentara adalah politik negara. Loyalitas tentara adalah loyalitas untuk kepentingan bangsa dan negara,
Hal di atas sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo menyitir pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam upacara HUT TNI ke-73 di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jum'at (5/10) kemarin.Â
Oleh karena itu, TNI tidak berkecimpung dalam politik praktis. TNI tidak bekerja demi kepentingan politik atau golongan tertentu, melainkan harus berdedikasi demi kepentingan bangsa dan negara.
Dalam hal ini, TNI adalah milik nasional yang berada di atas semua golongan, dan tidak terkotak-kotak oleh kepentingan politik yang sempit. Apalagi di tengah tahun politik seperti ini. TNI harus selalu menjamin netralitas politik di era demokrasi.Â
Di luar tugas utamanya sebagai benteng pertahanan negara, TNI berkewajiban untuk selalu menjamin keutuhan nilai-nilai nasional sekaligus membangun persatuan dan solidaritas antar anak bangsa.
Ke depan, kita berharap TNI harus semakin maju dan profesional. Kita juga ingin agar TNI semakin bersinergi dengan seluruh komponen bangsa, karena konsep manunggal dengan rakyat tak bisa terwujud bila tak ada keselarasan dan sinergi diantara keduanya.Â
Jaya TNI, tentara kebanggaan Indonesia. Bersama Rakyat, TNI Kuat!