Mohon tunggu...
Ihsan Natakusumah
Ihsan Natakusumah Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Laku urip
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berbuat Baik

Selanjutnya

Tutup

Money

4 Tahun Kinerja Presiden Jokowi, Indikator Ekonomi Tunjukkan Tren Positif

24 September 2018   12:09 Diperbarui: 24 September 2018   13:44 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Selama 4 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, telah ada perbaikan beberapa indikator ekonomi makro. Angka-angka itu menunjukkan bahwa perekonomian negara Indonesia sedang berada dalam jalur yang benar (on the track).

Indikator perbaikan ekonomi negara itu bisa dilihat dari beberapa aspek, diantaranya, pertumbuhan ekonomi, PDB per kapita, angka kemiskinan, angka pengangguran, target penciptaan lapangan kerja, dan angka ketimpangan ekonomi.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, terdapat tren peningkatan tiap tahunnya. Dimulai dari 4,88 persen pada 2015, kemudian meningkat menjadi 5,03 persen pada 2016 dan tumbuh 5,07 pada tahun 2017.

Pertumbuhan ekonomi itu seiring dengan  peningkatan PDB per kapita dari tahun 2015-2017. PDB per kapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk yang diperoleh dari hasil pembagian pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk.

PDB per kapita merupakan salah satu indikator untuk mengukur kemakmuran suatu wilayah. Semakin besar berarti menunjukkan suatu wilayah itu semakin makmur.

PDB per kapita Indonesia pada 2017 mencapai Rp 51,89 juta setara naik 8,1% dibanding tahun sebelumnya hanya Rp 47,97 juta. Sedangkan pada 2015 lalu, PDB per kapita sebesar Rp. 45,11 juta.

Dengan meningkatnya PDB per kapita itu, angka kemiskinan cenderung menurun.  Dari 10,86 persen pada Maret 2016, berubah menjadi 10,64 persen tahun berikutnya. Kemudian turun kembali menjadi 9,82 persen pada Maret 2018.

Angka kemiskinan ini menjadi yang terendah sejak masa Reformasi. Menjadi bukti bahwa program pengentasan kemiskinan dari pemerintah berjalan dengan optimal.

Kemudian, diikuti dengan menurunnya angka pengangguran. Tahun lalu, pengangguran mencapai 7,01 juta (6,43 persen) dan kini turun menjadi 6,87 juta (5,13 persen).

Angka pengangguran yang terus menurun itu dipengaruhi, salah satunya, oleh upaya penciptaan lapangan kerja yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi. Hingga saat ini, penciptaan lapangan kerja baru selalu melampaui target 2 juta per tahun.

Pada tahun 2015 lalu, terdapat 2,886 juta orang yang bekerja, kemudian menjadi 2,448 juta orang pada tahun 2016. Terakhir, terus tumbuh hingga mencapai 2,669 juta orang pada 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun