Mohon tunggu...
Ihsan Natakusumah
Ihsan Natakusumah Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Laku urip
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berbuat Baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kita Perlu Bertabayyun soal Informasi Ancaman PBNU Saat Pencalonan Wapres

15 Agustus 2018   15:11 Diperbarui: 15 Agustus 2018   15:17 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak pihak berspekulasi mengenai gagalnya Mahfud MD menjadi calon wakil presiden Joko Widodo. Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu disebut merupakan calon terkuat cawapres Jokowi.

Pada detik akhir nama Mahfud MD memang tidak ada di kantong Presiden RI ke tujuh itu. Jokowi ternyata lebih memilih Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya. pada Pilpres 2019 mendatang.

Mahfud MD bercerita dirinya batal menjadi cawapres karena diwarnai dengan ancaman bahwa NU tidak bertanggung jawab pada pemerintahan Jokowi ini apabila bukan kader NU yang menjadi cawapres Jokowi.

Informasi itu didapat Mahfud MD dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat keduanya melakukan pertemuan. Pengakuan itu disampaikan Mahfud dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan secara langsung oleh TV One, Selasa (15/8).

Saat bertemu dengan Cak Imin, Mahfud diberi tahu justru Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin yang menyampaikan ancaman jika NU bakal 'lepas tangan' andai kader NU tak menjadi cawapres Jokowi.

Mengenai pendapat ini, kita perlu berhati-hati menyimpulkan informasi sebab berita yang berkembang masih simpang siur. Karena bisa jadi informasi yang diberikan oleh Mahfud MD itu juga mengandung 'miss informasi'.

Saat ini ada dua versi cerita dan kita tak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Pasalnya, sejauh ini belum ada juga yang membenarkan adanya ancaman kepada Jokowi tersebut. Jokowi tak pernah merasa ditekan atas pilihannya tersebut.

Menurut PBNU, pihaknya hanya mengusulkan kadernya untuk menjadi cawapres kepada Jokowi. Jikalaupun akhirnya tidak dipilih pun tidak masalah karena wewenangnya Presiden, sebagaimana yang diungkapkan Said Aqil Siradj dalam klarifikasinya.

Mengenai informasi di atas, kita sebaiknya perlu bertabayyun kepada banyak pihak atas simpang siurnya berita ini. Jangan terburu-buru diambil kesimpulan karena bisa mengarahkan pada yang salah. Sebab kita sendiri belum menerima pernyataan klarifikasi dari kedua belah pihak dan masih berisi tanggapan.

Pernyataan Mahfud MD terkait ancaman tersebut hanyalah opini pribadi berdasarkan informasi dari Ketum PKB. Kita belum bisa pastikan kebenaran informasi itu, karena belum tentu juga informasi dari Ketum PKB itu juga valid dan benar.

Di sisi lain, Presiden sendiri tidak pernah menerima ancaman dari PBNU. Sedangkan, Ketum PBNU juga tak pernah merasa mengancam Presiden Jokowi. Sehingga terlihat ini informasi yang tak jelas ujungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun