Lantaran polemik kehadiran KH. Yahya Cholil Staquf ke Israel, mantan kader Partai Gerindra mengancam akan menggembosi partai tersebut.
Ancaman tersebut disampaikan oleh mantan kader Gerindra sekaligus aktivis Banser, Mohammad Nuruzzaman.
Ia marah lantaran Fadli Zon bersikap tidak sopan dan terkesan arogan dalam mengomentari kehadiran Kiai Yahya ke Israel.
Tak hanya itu, menurut Nuruzzaman, komentar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut di media sosial terlihat sangat merendahkan Kiai Yahya dan NU secara keseluruhan.
Karena kekesalannya itu, Nuruzzaman dengan tegas menyatakan perang dan akan menggembosi partai politik yang pernah dibelanya itu.
Padahal, dulunya Nuruzzaman adalah juru kampanye Partai Gerindra, juga caleg DPR RI 2014.
Pernyataan perang itu dibuktikan juga oleh Nuruzzaman dengan menyiarkan pernyataan untuk tidak memilih Partai Gerindra dan kader-kadernya di Pilkada, Pemilu dan Pemilihan Presiden.
Menurut pengakuannya, kekesalan Nuruzzaman itu tidak muncul kali ini saja. Sebelumnya, dia merasa tidak sesuai dengan cara berpolitik partai besutan Prabowo Subiyanto itu karena kerap memainkan isu dan sentimen SARA.
Meski demikian, dirinya selama ini diam. Namun, kelakukan kurang ajar Fadli Zon dan sejumlah kader Gerindra lainnya pada Kiai NU benar-benar telah membangkitkan kemarahannya.
Kini, dengan tegas Nuruzzaman menyatakan untuk menyerukan masyarakat agar tidak memilih Partai Gerindra. Kualitas dan watak sejati memang tak bisa dibungkus oleh tampilan luar, begitu pula dengan Gerindra.
Dia menyatakan dengan tegas, "Serukan dan kampanyekan ke seluruh kader Ansor Banser dan Kader NU untuk tidak memilih Gerindra dan siapapun yang dicalonkan Gerindra."
