Mohon tunggu...
Ihsan Natakusumah
Ihsan Natakusumah Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Laku urip
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berbuat Baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perbandingan Lirik Lagu #2019GantiPresiden dengan Data Sebenarnya

14 Juni 2018   02:10 Diperbarui: 14 Juni 2018   02:13 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pihak oposisi terus berusaha menyudutkan pemerintahan Presiden Joko  Widodo dengan berbagai cara. Salah satunya dengan lagu  #2019GantiPresiden.

Sebagian besar lirik lagu tersebut berisi  dengan kritikan dan nyinyiran kepada pemerintah. Namun, sayangnya banyak  yang tidak sesuai dengan kenyataannya.

Kita bisa koreksi  sendiri. Misalnya, dalam lirik itu tertulis, "Dulu kami hidup tak susah.  Mencari kerja sangat mudah [...] Di sana sini orang menjerit.  Harga-harga selangit hidup yang sulit [...] Beban hidup, kami sudah gak  sanggup. Pengennya cepet-cepet tahun depan... "

Tapi faktanya,  dengan menggunakan data terbaru, seminggu sebelum puasa, harga pangan  justru stabil (2018). Stabilitas harga pada beberapa tahun belakangan  justru lebih baik dari sebelumnya.

Tingkat kemiskinan juga terus  turun. Prosentase kemiskinan tahun 2017 sebesar 10,2 persen. Angka  tersebut merupakan titik terendah sejak tahun 1999. Dengan demikian,  bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, artinya dulu rakyat justru  lebih banyak yang miskin.

Kemudian, tertulis pula dalam lirik,  "Tetapi kini, pengangguran, semakin banyak gak karuan [...] Kerja,  kerja, kerja, buruh asing yang kerja
Anak-anak bangsa tetep nganggur aja [...] 10 juta lapangan kerja. Tetapi bukan untuk kita..."

Bila  diperiksa secara benar kenyataannya ternyata tidak seperti itu.  Faktanya, menurut data BPS pengangguran terbuka justru turun tiap  tahunnya. Pada Februari 2018 prosentase pengangguran terbuka 5,13  persen, angka tersebut turun 20 basis poin dibandingkan periode yang  sama di tahun sebelumnya. Angka pengangguran ini menjadi titik terendah  sejak krisis 1998.

Jumlah lapangan kerja juga terus bertambah.  Menurut data BPS juga selama tiga tahun terakhir terdapat tambahan  lapangan kerja 2,8 juta (2015), 2,4 juta (2016) dan 2,6 juta (2017).

Itu  artinya, Presiden Jokowi telah memenuhi janjinya untuk menyediakan  lapangan kerja sebanyak 2 juta per tahunnya. Sedangkan, jumlah Tenaga  Kerja Asing relatif kecil, yaitu 85 ribu.

Kemudian disebutkan bahwa, "Sembako naik, listrik naik
Di malam buta, BBM ikut naik (buset)..."

Faktanya,  justru harga BBM cenderung turun. Misalnya, premium pada tahun 2016  lalu seharga Rp. 7.300, menjadi Rp. 6.450 pada 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun