Mohon tunggu...
Ihyana Lutfianda
Ihyana Lutfianda Mohon Tunggu... Insinyur - Civil Engineering

jangan berhenti mencoba

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyuluhan Aplikasi Google Classroom dan Google Meet Kepada Guru SDN Wonoayu Sebagai Media Pengumpulan Tugas dan Telekonferensi

15 Agustus 2020   14:44 Diperbarui: 15 Agustus 2020   14:46 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Wonoayu adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Sejarah berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh panisepuh, sejarah desa wonoayu tampak pada masa tahun 1825 s/d 1830 pada masa perang Diponegoro oleh Belanda di Magelang. 

Tahun 1830 banyak para pengikutnya yang melarikan diri ke arah timur, diantaranya Ki Manggolo dan Ki Sulaiman beserta para istri prajurit. Kemudian para prajurit kembali perang dan wanita ditinggalkan dihutan, sambil menunggu para prajurit kembali dari medan peperangan, Para istri tersebut juga berjuang membuka hutan belantara menjadi sebuah Wiliyah. 

Setelah perang usai kembalilah para prajurit yang masih selamat mencari para istri yang ditinggalkannya, kemudian wilayah tersebut dibagi menjadi dua yaitu, Sambiroto (Dusun Biroto Desa Kedungrejo) Sedangkan di barat sungai dinamakan Juwetan Pohon juwet didekat DAM Kedungrejo sebagai asal Desa Wonoayu. Populasi penduduk di Desa Wonoayu tidak begitu padat dengan jumlah penduduk total 1468 jiwa dengan luasan yang luas 149.835 m2, mayoritas bekerja sebagai petani, beternak, dan berjualan.

Akses masuk ke desa dekat dengan kota Caruban yang menjadi pusat keramaian di Kabupaten. Desa Wonoayu yang memiliki jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak hanya memiliki dua Lembaga sekolah, yaitu Sekolah Dasar Negeri Wonoayu dan Madrasah Ibtidaiyah Qothrotul Ulum. Setiap tahun jumlah peserta didik semakin meningkat berkat antusiasme masyarakat yang sadar Pendidikan. Corona Virus Disease atau COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi pada 11 Maret 2020, suatu penyakit yang mewabah pada hampir seluruh negara di dunia. Penyebaran virus ini sangat cepat dan tercatat 185 negara di dunia terjangkit COVID-19. 

World Health Organization merekomendasikan salah satu langkah penyebaran COVID-19 adalah dengan menerapkan pembatasan perjalanan, karantina, pembatasan jam malam, pengendalian bahaya di tempat kerja, dan penutupan fasilitas umum. Sehingga, juga perlu adanya pembatasan fisik pada pelaksanaan pembelajaran. Solusi yang diterapkan saat ini dengan melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online learning dari rumah masing-masing.

Sekolah Dasar Negeri Wonoayu, melaksanakan kegiatan pembelajaran semester genap 2019/2020 daring menggunakan media whatsapp grup. Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan penyampaian materi, mengerjakan buku Lembar Keja Siswa (LKS) dan dikumpulkan melalui whatsapp grup. Guru Sekolah Dasar Negeri Wonoayu mengalami kesulitan dalam melakukan rekap data tugas murid dan begitu juga beberapa wali murid yang intens menggunakan whatsapp sebagai bisnis merasa kurang nyaman. Murid kurang bisa memahami karena belajar mandiri, membutuhkan  interaksi secara langsung mereview materi atau pertanyaan yang masih belum paham.

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis ingin melaksanakan program Penyuluhan Aplikasi Google Classroom dan Google Meet Kepada Guru Sekolah Dasar Negeri Wonoayu Sebagai Media Pengumpulan Tugas dan Telekonferensi. Program ini diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan pengumpulan tugas, pelaksanaan ulangan harian dan membantu penilaian guru terhadap siswa-siswi selama pembelaran yang di lakukan di rumah menggunakan Google Classroom. Meteri pembelajaran pada Google Classroom sesuai kelas matapelajaran yang ada dilaksanakan seminggu sekali oleh guru beserta tugas kuis mingguan yang dapat di upload. Fitur Google forms digunakan sebagai media kuis dengan begitu nilai secara otomatis keluar dan dapat dengan mudah direkap oleh guru. Penggunakan Google Meet dapat membantu media pembelajaran bagi siswa-siswi kepada guru berinteraksi secara virtual untuk mereview materi atau pertanyaan yang kurang paham. Interaksi virtual sangat dibutuhkan untuk mempererat ikatan antara murid dan guru selama pembelajaran di rumah.

gambar-1-5f378b14d541df4cbe3f2652.png
gambar-1-5f378b14d541df4cbe3f2652.png
Gambar 2 Contoh kuis menggunakan goole form

gambar-2-5f378cef097f361e5d726012.png
gambar-2-5f378cef097f361e5d726012.png
Gambar 3 Contoh rekap nilai kuis menggunakan Microsoft excel

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun