Mohon tunggu...
Idris Harta
Idris Harta Mohon Tunggu... Dosen - tentang kita dan halaman sekolah kita

g u r u g u r u g u r u g u r u

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mau Jadi Pembajak Pesawat?

24 November 2014   22:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:58 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama tidak terjadi pembajakan pesawat di Indonesia. Anda mau jadi pembajak? Jika anda mau, mulailah dari bandara Haluoleo Kendari. Mau bukti? Perhatikan gambar dan keterangannya berikut ini.

14168153411527868941
14168153411527868941

Pada tanggal 23 Oktober lalu, kalo ndak salah, saya terbang dari Kendari untuk pulang ke Yogyakarta. Bandara Kendari tidak begitu besar dan tidak begitu banyak penerbangan. Sepertinya jauh kalah dibanding dengan Yogyakarta.

Setelah melewati pemeriksaan yang membingungkan, karena bayar pajaknya 2 kali, tanpa informasi, saya berhasil masuk ke ruang tunggu.

Dari tempat duduk yang saya pilih, saya memandangi keadaan sekitar. Pintu tempat pemeriksaan yang baru saja saya lewati menarik perhatian saya. Disana terdapat beberapa petugas. Jumlahnya sekitar 5-6 orang. Dua orang perempuan duduk di depan monitor scanner. Sementara yang laku-laki wira-wiri kesana kemari. Kadang bergerombol di sebelah luar ruang tunggu. Kadang-kadang mendekati dua perempuan tersebut (1 pakai jilbab, satu tidak). Salah seorang perempuan tersebut seringkali sibuk dengan HPnya. Lebih banyak ke monitor HP ketimbang monitor scanner.

Para penumpang, maaf calon penumpang, hilir mudik. Bukan saja dalam ruang tunggu, tetapi keluar masuk ruang tunggu. Ada yang aneh, yang keluar seringkali malah lewat pintu masuk. Aneh lagi, yang masukpun, kayaknya yang baru saja keluar, masuk lagi lewat pintu keluar. Pernah ada petugas yang memanggil calon penumpang yang masuk ini sambil memukul dinding pembatas. Si penumpang? Cuwek bebek. Tidak dengar atau pura-pura tidak dengar.

Lain lagi dengan petugas laki-laki. Selain wira-wiri juga hobi meninggalkan posnya. Pertama mereka bergerombol di depan ruang tunggu. Lampu merah menyala tidak menjadi perhatian. Kegiatan lainnya ketimbang melaksanakan tugas, petugas malah memunggungi calon penumpang yang masuk. Untuk apa? Main HP? Lampu merah menyala tidak pula jadi perhatian.

Saya cukup lama memperhatikan kejadian ini. Cukup lama juga saya berpikir: Gimana ya kalo ada yang mau membajak pesawat?

Alhamdulillah saya sampai di rumah dengan selamat. Alhamdulillah tidak ada pembejakan di hari itu di Kendari dan di Indonenesia pada umumnya. Tapi saya sekarang saya punya ide: Kalo saya terpaksa jadi pembajak, kalau lho, maka Kendarilah titik awalnya.

Terakhir, salam buat pihak Angkasa Pura.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun