Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yohana, Gadis Berlin

27 Februari 2018   10:43 Diperbarui: 27 Februari 2018   10:50 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yohana dan Aku (Dok. Pribadi)

"Harus. Kalau kamu ingin candi yang unik ada candi sukuh. Bentuknya seperti piramida Suku Maya dan Inca di Amerika dan reliefnya menggambarkan orang sedang bercinta dengan berbagai macam gaya.. hehe"

"Oh ya, menarik sekali... hehehe"

"ya ya, negara kami negara yang kaya. Ada hindu, budha dan sekarang di dominasi muslim dan kristen, kita hidup rukun dan damai"

"ya, sekarang toleransi menjadi sangat penting. Kami menghadapi persoalan dengan masuknya pengungsi dari timur tengah, terutama Syria. Banyak pro kontra bagaimana menghadapinya"

(Wah, luas sekali obrolanya, sampai politik segala). "Tapi saya dengar pemerintah negaramu cukup terbuka terhadap pengungsi muslim, Angela Merkel banyak dipuji karena kebijakannya"

"iya, saya suka Angela tapi tidak dengan partai politik dan koalisinya. Mungkin tampak terbuka tetapi banyak yang fanatik dan rasis juga"

Part 2

Ngobrol dengan orang baru dalam perjalanan adalah salah satu hal yang menyenangkan bagiku, terlebih kalau patner bincangnya asik. Nah, Yohana adalah bule yang ramah dan memenuhi kualifikasi sebagai lawan ngobrol yang asyik. Selain cantik, dia juga menarik dan menggelitik. Obrolan kami dalam perjalanan kereta Gambir-Purwokerto terentang luas dari soal pribadi, pendidikan, travelling, kuliner, politik, agama dan cin... ah..

Btw, Yohana ini baru pertama kali ke Indonesia. Kosakatanya bahasa minim, Ia baru belajar "terimakasih" "selamat jalan" dan beberapa kosa kata sederhana serta mengandalkan buku pegangan traveller, Lonely Planet edisi Indonesia. Selain bahasa ibunya, Ia mengaku bisa berbahasa Inggris, Prancis dan sedikit Spanyol. Dia orang yang smart, makanya meski Bahasa Inggris ku buruk dia bisa mengerti dengan baik dan obrolan bisa berlangsung lancar. Dia bisa mengerti apa maksudku yang spelling nya amburadul ditambah bahasa isyarat, aku juga paham yang dia sampaikan karena gaya bicaranya tenang dan gamblang.

Ok, kemarin bagian pertama sudah saya tulis. Oh ya, tentu saja percakapan ini tidak persis, ada tambah dan kurang. Ada juga yang luput. Lanjut ke bagian kedua ya...

"Yohana, maaf, apa pendapatmu tentang Muslim?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun