Mohon tunggu...
Ignatius Bagas k
Ignatius Bagas k Mohon Tunggu... Freelancer - Dominus Vobiscum

𝙚𝙪𝙣𝙤𝙞𝙖 (𝒏.)𝒃𝒆𝒂𝒖𝒕𝒊𝒇𝒖𝒍 𝒕𝒉𝒊𝒏𝒌𝒊𝒏𝒈; 𝒂 𝒘𝒆𝒍𝒍 𝒎𝒊𝒏𝒅.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Produk Mete Khas Tunggur Menaikan Perekonomian Desa Tunggur di Masa Pandemi

4 Februari 2021   14:57 Diperbarui: 4 Februari 2021   19:14 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Kacang Mete Khas Desa Tunggur (Dok.pribadi)

            

Dimasa Pandemi ini ditemukan banyak orang yang kesulitan dalah hal ekonomi. Maka dari itu Tim KKN-T Universitas PGRI Madiun kelompok 02 berinisiatif untuk membuat sebuah program unggulan yang memanfaatkan buah mente menjadi produk olahan khas Desa Tunggur yang nantinya dapat meningkatkan perekonomian warga desa.

Meskipun dimasa pendemi, Mahasiswa kelompok 02 masih antusias melaksanakan program KKNT Bakti Negeri yang dilaksanakan selama 1 bulan lamanya. Tim KKNT kelompok 02 dibimbing oleh Rischa Pramudia Trisnani S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing, tim melaksanakan program di Desa Tunggur yang telah mendapat ijin baik dari Bakesbangpol , satuan tugas penanganan Covid daerah setempat,maupun masyarakat desa.

Sebelum merencanakan program kerja ini, Kami melakukan konsultasi dengan Kepala Desa Tunggur tentang apa saja kendala dan sumber daya yang dapat dijadikan produk iconic Desa Tunggur.

"Disini banyak sekali pohon mente, tetapi para warga menggunakan buah mete tersebut sebagai pakan ternak karena masih belum tau cara mengolahnya," kata Kepala Desa Tunggur Sono Keling,Selasa(5/1).

Setelah melakukan konsultasi, kami melaksanakan program kerja unggulan dengan mengadakan pelatihan Pembuatan,Pengemasan dan Pemasaran Produk Kacang mete yang akan menjadi produk khas Desa Tunggur.

"Kita melakukan pelatihan ini dengan mendatangkan langsung seorang ahli dari Purwantoro yang sudah terbiasa mengolah kacang mete, sehingga produk yang akan dihasilkan oleh warga tunggur nantinya berkualitasi tinggi" Ujar Ignatius Bagas Kurniawan selaku ketua KKNT kelompok 02, (15/1).

Pelatihan tersebut dihadiri oleh Ibu-ibu PKK yang mayoritasnya merupakan pemilik pohon kacang mete.tidak lupa dengan melaksanakan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat, Seluruh hadirin yang ikut serta tampak antusias dalam mengolah kacang mete, mulai dari pengupasan,penggorengan, serta pengemasan kacang mete.

Proses pengupasan kulit kacang mente oleh ibu pkk (Dok.pribadi)
Proses pengupasan kulit kacang mente oleh ibu pkk (Dok.pribadi)

Diharapkan nantinya Desa Tunggur dapat terekspos oleh masyarakat luar dengan produk Kacang mete khas yang diberikan dan di produksi oleh warga desa yang ada, sehingga perekonomian warga dapat meningkat meskpun dimasa pandemi seperti saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun