Mohon tunggu...
Lantip Waspodo
Lantip Waspodo Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa yang mau ditulis

Nick Name : Ood

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jilbul-jilbab Ngebul

12 Maret 2016   01:20 Diperbarui: 12 Maret 2016   01:31 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada istilah Jilboobs di masyarakat sudah sering terdengar, terlihat bahkan ter-browsing. Jilboobs adalah istilah yang diberikan pada wanita berjilbab yang mengenakan pakaian ketat sehingga masih menunjukan keindahan lekuk tubuh. Beberapa kalangan menyebut Jilboobs itu tidak pantas tetapi banyak juga kalangan yang mengidolakan wanita Jilboobs. Hal ini tergantung sudut pandang dan selera masing-masing.

Namun mohon maaf kita tidak membahas lebih lanjut mengenai Jilboobs. Kali ini yang akan kita bahas mengenai JILBUL.

 [caption caption="jilbab ngebul"][/caption]

JILBUL, singkatan dari JILbab ngeBUL. Ngebul dalam bahasa jawa berarti berasap. Jadi JILBUL ini adalah istilah yang saya sematkan kepada wanita berjilbab yang ngebul atau berasap atau smoking atau merokok. Siapa tau istilah JILBUL ini akan ngetrend nantinya. Hehehe

Lanjut..

Seorang teman sempat memberi komentar terhadap foto diatas demikian

"Masyaallah, lebih baik jilbabnya dilepas dulu tho mbak"

Dan sebenarnya kita tahu bersama bahwa tidak ada aturan tegas yang mengatakan wanita berjilbab tidak boleh merokok/ngebul. Sehingga sah-sah saja kalau JILBUL ini bal bul bal bul disekitar kita. Namun hal ini bagi beberapa kalangan dianggap tidak pantas dan bergesekan dengan norma yang ada, bahkan pun bila wanita yang merokok itu tidak berjilbab tetap memberikan kesan yang negatif. Tetapi banyak juga masyarakat yang menganggap wanita merokok itu hal yang biasa.

Bagaimana dengan JILBUL, wanita berjilbab yang merokok?

Menurut saya pribadi, jika anda adalah JILBUL maka

"Jangan merokok di depan umum,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun