Penggunaan Landasan Pemikiran Strategi Klasik Clausewitz pada Era Nuklir

Dalam ilmu studi kajian strategis terdapat beberapa tokoh yang berpengaruh dalam pemikirannya tentang strategis klasik yang mengenai tentang strategi perang, salah satu diantaranya adalah Carl von Clausewitz. 

Carl von Clausewitz menjadi terkenal di kalangan ahli strategi karena buku yang di tulis "On War "(terjemahan dari "Vom Kriege") yang telah menjadi karya paling berpengaruh terhadap filsafat militer di dunia Barat. 

Bukunya telah diterjemahkan ke hampir semua bahasa dan berpengaruh pada strategi modern di berbagai bidang dan di jadikan sebagai dasar pemikiran bagi banyak ahli strategi.

Carl von Clausewitz  lahir pada tanggal 1 Juli 1780 -- meninggal 16 November 1831  pada umur 51 tahun, Carl von Clausewitz sendiri merupakan Anak dari letnan satuan militer Frederick II, Baron dari Silesia Bagian Atas. 

Mengikuti jejak ayahnya, ia bergabung dengan dinas militer prusia (Jerman) sebagai kopral pada usia 12 tahun dan kemudian naik pangkat Mayor Jenderal di usia 38 tahun. karena Memiliki tujuan yang Bersebrangan dengan Napoleon, Clausewitz keluar dari Prusia yang beraliansi dengan Perancis dan bergabung dengan Legiun Tentara Jerman-Rusia. Clausewitz bertempur di Front Wavre di Waterloo dan melawan pasukan napoleon (perancis) yang akan menuju medan tempur waterloo.

Setelah melihat latar belakang singkat dari Carl von Clausewitz, kita dapat mengetahui tokoh tersebut merupakan seorang perwira miiter aktif yang pernah terjun langsung dan bertugas di beberapa medan tempur pada saat itu. 

Sebegai perwira militer Jerman, tentunya beliau sangat berpengalaman dalam bertempur dan telah mengambil sebuah keputusan langsung di medan pertempuran, dari pengalamannya tersebut ia dapat jadikan hal tersebut sebagai dasar bagi pemikirannya dalam buku "On War"

Dalam bukunya yang berjudul "On War" telah mendefinisikan bahwa perang adalah penggunaan kekerasan untuk membuat lawan mengikuti kehendak kita dengan demikian kekerasan hanyalah sebuah cara untuk memperoleh kepentingan dan melucuti senjata musuh agar musuh tidak dapat melawan adalah tujuan dari sebuah perang (Clausewitz, 1984).

Dari definisi perang tersebut kita juga dapat menyimpulkan bahwa yang namanya perang adalah sebuah Tindakan kekerasan suatu pihak terhadap pihak satunya dengan tujuan untuk menguasai dan memperoleh kepentingannya terhadap pihak yang berhasil dikalahkannya. Dari perang ini tentu akan menimbulkan banyak jumlah korban yang akan menerima dampak tersebut, namun itu sudah tidak bisa di pungkiri lagi dari istilah perang ini.

Di dalam buku "Vom Kriege" (On War) terdapat tiga ide dasar tentang perang yang telah di kemukakan oleh Carl Von Clausewitz yakni perang adalah instrument politik, militer adalah pendukung tujuan politik, dan perang cenderung dimenangkan oleh pihak yang memiliki motivasi emosional dan tujuan politik yang lebih kuat. 

Dari Salah satu pernyataan dari Clausewitz adalah bahwa keinginan-keinginan politiklah yang menjadi alat pendorong terjadinya peperangan, yang dimana jika semakin besar keinginan-keinginan politik maka semakin besar pula cakupan intensitas perang yang akan terjadi, dan begitu sebaliknya jika keinginan-keinginan politik yang lemah maka perang mungkin saja tidak terjadi.