Mohon tunggu...
Igor Dirgantara
Igor Dirgantara Mohon Tunggu... Dosen - Focus Group Discussion Magister Komunikasi Universitas Jayabaya

lecturer & senior researcher

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prediksi Awal Pilkada DKI 2017

27 September 2016   17:16 Diperbarui: 27 September 2016   17:44 3765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Igor Dirgantara

Sudah ada  3 pasangan definitif yang akan bertarung di Pilkada DKI 2017, yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) , Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Silvi), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi). Banyak disebut bahwa pertarungan pilkada DKI kali ini merupakan ‘proxy war’ dari rivalitas Megawati, SBY dan Prabowo.

Dengan adanya 3 pasangan calon, diprediksi Pilkada DKI akan berlangsung 2 putaran, karena pemenangnya disyaratkan mendapat suara 50+1. Jika demikian, maka asumsinya petahana (Ahok-Jarot) akan melenggang sampai putaran kedua, dengan alasan bahwa incumben punya daya jelajah yang lebih baik dibanding penantangnya. Selain itu, dukungan dari PDIP, Hanura, Golkar, Nasdem (total 52 kursi DPRD) juga faktor determinan.

Karena bukan head to head, maka suara penantang incumbent pun terpecah. Oleh karena itu, pada putaran pertama pertarungan sebenarnya terjadi antara paslon Agus-Silvi dengan Anies-Sandi untuk berebut pemilih DKI Jakarta.

Di sini paslon Anies-Sandi berada diatas angin, karena figur Anies-Sandi lebih unggul ketimbang Agus-Silvi. Anies Baswedan lebih populer dan teruji secara politik karena justru pernah ikut konvensi partai Demokrat yang selenggarakan ayahnya Agus Harimurti.

Bahkan elektabilitas Sandi Uno yang lebih dulu rajin bersosialisasi dengan warga DKI masih lebih baik dibanding Agus atau Slivi pasangannya. Sebuah survei menunjukkan bahwa publik cukup kecewa dengan Presiden Jokowi yang mengganti Anies Baswedan sebagai Mendikbud yang berkinerja baik, begitu juga respon netizen saat reshuffle jilid 2 dilakukan.

Pasangan Agus-Silvi cukup baik dan ideal, hanya saja likeability dan akseptabilitas Anies-Sandi lebih tinggi di mata publik. Di samping itu, massa dan partai pengusung Anies-Sandi (Gerindra-PKS)  jauh lebih solid daripada Agus-Silvi (Demokrat, PPP, PKB, PAN).

Jangan lupa pasca deklarasi ketiga pasangan yang akan berkontestasi di Pilgub DKI 2017 tersebut, isu perpecahan dialami oleh  PDIP, Partai Golkar dan Partai Hanura yang diprediksi bisa mempengaruhi elektabilitas Ahok-Djarot. Ada sebagian kader yang tidak menyetujui keputusan Dewan Pimpinan Pusat yang mendukung pasangan Ahok-Djarot. Sebut misalnya mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta, Boy Sadikin yang melayangkan surat pengunduran diri hanya beberapa hari setelah DPP memutuskan mendukung Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta. Boy Sadikin pun mengalihkan dukungannya buat pasangan Anies-Sandi. Selain itu, Sebanyak 11 kader muda Golkar, di antaranya Sirajuddin Abdul Wahab dan Indra J Piliang juga mengkritik keputusan DPP Partai Golkar yang mendukung Ahok.

Sebelumnya, Partai Hanura malah telah memberhentikan tiga orang kadernya. Hal ini disebabkan karena mereka tak loyal pada putusan partai. Mereka tidak mau mendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Tiga kader yang dipecat adalah Guntur dari posisi Ketua DPCHanura Jakarta Timur, Rahmat HS dan Bustami, dari keanggotaan DPD Hanura DKI Jakarta.

Perpecahan juga dimungkinkan akibat perebutan ketua Tim Pemenanangan Ahok-Djarot untuk mengganti Nusron Wahid (kader Golkar) kepada kader PDIP. Pembelotan juga terjadi di lingkaran pasangan Agus-Silvi, karena indikasi kader Partai Demokrat, seperti Ruhut Sitompul dan Hayono Isman yang juga berselisih paham dengan  keputusan partai di Pilkada DKI. Ruhut dan Hayono malah mendukung pasangan Ahok-Djarot.

Praktis soliditas partai pengusung dan massa pendukungnya masih milik pasangan Anies-Sandi. Yang juga menarik adalah pengakuan partai pengusung dari Anies-Sandi bahwa pencalonan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sebagai pasangan untuk Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI 2017 agar  bisa mencuri suara dari pendukung Presiden RI, Joko Widodo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun