Mohon tunggu...
IG TEGUH EKO
IG TEGUH EKO Mohon Tunggu... Guru - Trainer Pengembangan SDM, Praktisi Pendidikan.

Trainer Pengembangan SDM, Praktisi Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Tua Idola Anak

30 Maret 2022   17:00 Diperbarui: 30 Maret 2022   17:05 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idola merupakan sosok yang menjadi pujaan. Semua unsur dalam diri idola tidak lepas dari pengamatan. Gaya, tingkah laku, bahkan perilaku luar biasa yang idola lakukan akan menjadi perbincangan yang menarik bagi anak.

Syukurlah jika buah hati Anda saat ditaya siapa idolanya dan jawabannya adalah "idolaku ayah dan bunda (papa dan mama)" atau diantaranya, saya ikut merasa senang.  Kecenderungan anak-anak zaman sekarang idolanya adalah tokoh super hero yang mampu menjadi penolong.

Menjadi orang tua idola merupakan dambaan terlebih di zaman sekarang. Banyak hal yang diperjuangkan untuk menjadi idola. Kebutuhan dan waktu menjadi sesuatu yang sangat berharga. Lalu apa saja yang perlu dilakukan orang tua agar menjadi idola bagi si buah hati.

Waktu

Mau tidak mau, kehadiran orang tua disamping anak adalah modal dasar agar orang tua dikenal dekat. Orang tua perlu mampu mengatur waktu disela kesibukannya. Meluangkan waktu untuk bersama. Berbincang, belajar, bercengkrama, dan bermain bersama. Jika waktu ini sudah mampu dipenuhi dengan cukup maka hal lain tinggal mengikuti. Tidak perlu banyak waktu, cukup sebuah perjumpaan yang berkualiatas, akrab dan penuh sayang. Perjumpaan yang  berkesan antara anak dan orang tua.

Komunikasi 

Jangan merasa sungkan dan enggan untuk menanyaakan perasaan anak. Banyaklah mendengarkan dengan antusias, menatap dengan penuh asih. Kurangi kalimat instruksi, agar komunikasi lebih hangat. Kadang, sudah waktu sangat terbatas, yang keluar dari ucapan adalah membombardir dengan instruksi dan berbagai saran. Cobalah untuk mendengar celoteh anak. Ada banyak yang digali dan bertanyalah bagaimana perasaan yang dialami.

Ingat bahwa komunikasi pada prinsipnya dialog dua arah yang pada akhirnya mengharpakan sebuah fedback. Perubahan sikap sangat menetukan baik dan buruknya komunikasi. Menjadi semakin senang, semakin bahagia, dan semakin termotivasi adalah yang diharapkan.

gln.kemendikbud.go.id
gln.kemendikbud.go.id

Selami dunia anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun